Friday, February 27, 2009

Me n sick 11 " Insisi Absis"

Rabu, 18 Februari 2009 aq ada janji untuk control ma drg Lia dan drg Desy ke FKG UI. Hari ini q merasa capek banget, karena selasa nya q juga ada teraphi mulut di RSCM. Q paling sebel kalo 2 hari berturut2 harus bolak balik ke Cipto. Coz q harus berangkat pagi dari Cipulir karena jarak dari rumah kontrakanq kumayan jauh, udah gitu ga dapat jaminan selalu dapat tempat duduk di bus. Dan Dua hari berturut2 itu aq ga kebagian jatah tempat duduk di bus patas 44 Senin- Cipulir, terpaksalah q berdiri. Kali ini q berdiri dari Cipulir sampai tosari. Lumayan banget kan?? Dari Tosari aq pindah bus yang menuju ke Jalan Diponegoro, yaitu 67 jurusan Blok M- Senin.
Sampai di UI ternyata dokternya lagi sarapan pagi di kantin, jadi q nunggu di ruang tunggu. Oia kali ini ruangan prostho gigi UI pindah ke lt 2. Tata ruangannya lebih Oke dan yang paling aq suka ada unsur hijau di ruangan itu. Hal itu menjadikan suasana lebih segar. Tempat priksanya juga masih baru, malah ada yang masih dibungkus plastik. Sembari ngilangin rasa capek dan bosen nunggu dokter, aq membaca buku yang tadi sengaja q bawa dari rumah, yaitu ” Kesaksian Seorang Dokter”. Baru sebentar membaca drg Desy dah selesai sarapan dan memanggil aq untuk masuk dan duduk di dalam. Tiba2 drg Desy nanya” Mata nya kenapa? Lagi sakit ya?”
”Ga kenapa-napa kok dok...” Q jawab seadanya, karena q ga merasakan sakit.
”Tapi agak merah dan gak kayak biasanya loh El..”
” Masak sie?” Aq pun langsung keluarin cermin yang selalu standby di tas q. Dan ternyata bener, mata kananq agak merah dan keluar belek lumayan banyak. Aq pun langsung membersihkannya dengan tissue yang dikasih drg Desy. Selama q bersihin mata q, drg Desy mempersiapkan peralatan yang nantinya dibutuhin. Gak lama setelah itu drg. Lia datang menghampiriq” Halo Elisa, Setelah sekian lama ketemu lagi..”
” He.. iya.. Kemana aja dok?”
Tapi drg Lia ga jawab pertanyaanq dan malah tanya balik” Gimana? Katanya gigi yang kemarin kurang nyaman yah? Q periksa yah...”
Setelah meriksa aq drg Lia dan drg Desy langsung ngomongin aq pake istilah kedokteran mereka. Menurut pemahamanq, drg Lia menginginkan untuk mencetak ulang semuanya dari awal. Mereka meminta pertimbangan ke drg Max dan drg Max menyetujuinya.
Akhirnya drg Desy mencetak lagi untuk membuat gigi yang baru. Kali ini drg Desy dibantu oleh dokter di situ juga yang q gak tau namanya. Tapi yang jelas dia gak kalah baik ma mereka2 yang menangani aq.
Pencetakan kali ini memakan waktu yang lumayan lama, karena kadang semennya cepat memadat sebelum ditaruh ke mulut. Setelah selesai dilakukan pencetakan, tiba2 mataq jadi kerasa sakit, dan q merasakan pusing banget. Setelah aq pamit pulang ma drg Desy aq menuju lt.1 untuk menemui Dwi dan selama ketemu dwi q bener2 ga connect n ga ada nafsu untuk ngomong. Rasanya pingin cepet2 pulang, dan Dwi menyarankan aq untuk langsung ke dr Enrina aja. Karena tadi dia ada liat dr Enrina di Cipto, waktu Dwi lagi dari kontrakan Aan (pasien). Ada benernya juga sie..q coba sms dr Enrina, tapi ga dijawab dan setelah q telfon swadana bedah plastik, mbak Mila bilangnya dokternya dah gak ada.
Jadi aq putuskan untuk pulang, tapi kali ini q menunggu Ivo dulu. Karena mo kasih parfum punya ivo. Setelah Ivo sampai di FKG UI q pun langsung cabut. Pinginnya naik taxi, tapi gitu mikir kondisi dompet, akhirnya niat itu gak jadi. Q naik angkot M01 dan abis itu sambung patas 44 dari senin.
Sampai di rumah q langsung tiduran tapi ga bisa tidur, karena merasakan sakit, sakit banget. Mau jalan aja rasanya berat dan serasa berputar. Slama itu q sms mama dan mama menyarankan dzikir sembari tiduran. Akhirnya setelah q dzikir lama2 q tertidur.
Begitu bangun, q merasakan sakit lagi, aq pun mencoba membuka kaleng obat dan disitu q temukan asam mefenamat. Q ambil sebutir dan q minum dengan air putih. Akhirnya setelah beberapa menit q tidak merasakan sakit. Dan bisa mengerjakan sholat Ashar dengan enak. Tapi setelah beberapa saat q merasakan sakit menyerang lagi. Kali ini mata q serasa ditusuk-tusuk, kepala migran serasa dipukul2 dan leherq kaku kayak ada yang mencengkeram. Sakit.... Mana bisa aq minum asam mefenamat lagi, kan baru beberapa jam yang lalu. Akhirnya q tiduran sambil dzikir sampai maghrib datang. Dengan kepala yang berat aq jalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu. Dan setelah itu sholat. Selama sholat, q juga merasakan sakit, apalagi kalo dipake untuk ruku’ dan sujud. Serasa mata a mo ke luar. Sakit... Selesai sholat aq langsung mengambil kasa, dan menutup mata q dengan kasa steril, tapi sebelumnya q tetesin mata q dengan cendo liters untuk membersihkan belek yang menempel dimataq. Hasilnya lumayan, paling gak mataq ga sesakit kayak tadi. Walopun kepala masih migran. Karena sakit, aq jadi males masak. Q cuma merebus telur ayam. Q makan nasi putih, telur rebus dan kecap. Setelah makan aq minum obat asam mefenamat dan lincocin. Tidurq bener2 gak nyenyak, sebentar2 terbangun. Karena q merasakan sakit yang luar biasa.
Akhirnya Kamis aq gak masuk kantor karena sakit, niatnya mau ke RSCM, tapi ternyata dr Enrina gi ga ada, dianya sedang mengajar di kampus. Jadi q hanya istirahat dan tiduran di rumah. Hari Jumat baru masuk lagi karena merasa udah enakan. Tetapi ternyata itu ga bertahan lama, q merasakan sakit lagi setelah agak siangan. Dan akhirnya aq pulang dianter bang Ipul. Aq pulang dan langsung tiduran. Malemnya Phi2 bilang mo periksa mata di Taj Mahal deket pasar baru. Aq pun langsung bilang pingin ikutan dan phi2 bolehin, karena mungkin dia melihatq bener2 kesakitan. Q cuma merasa enakan kalo abis minum obat, dan setelah efek obat hilang q merasa kesakitan lagi.
Sabtu pagi aq ma Phi2 berangkat menuju pasar baru naik bus. Begitu sampai disana, ternyata disitu Cuma mengobati mata minus dan ambeyen. Dan ga nangani penyakit yang aq derita. Jadi Cuma Phi2 aja yang berobat. Qt pulang naik taxi, karena dengan pertimbangan mata Phi2 bis ditetesin obat dan juga karena Phi2 mikirin aq kali yah..hehehehe.. Qt turun di carefour express kebayoran, karena aq ada sesuatu yang mo dibeli, sedangkan Phi2 pingin pindah naik bus aja menuju rumah temennya. Setelah semua barang yang q perlukan terbeli q pulang naik bajaj, karena dengan pertimbangan kalo naik angkot nantinya masih jalan yang lumayan lama dengan kondisiq kayak gini q merasa gak bakal kuat. Sampai dirumah q langsung sholat dhuhur, makan dan tiduran. Rasanya berjalan sangat lama, q pingin cepet2 jadi hari senin. Supaya aq bisa ketemu dr Enrina. Tapi mau gak mau dari hari Sabtu untuk menuju Senin harus melalui hari minggu dulu. Dan sebegitu tiba hari Minggu masih harus nunggu 24jam untuk ke Senin.
Nah.. Senin pun datang, q seneng banget, aq bisa ke RSCM untuk kontrol ke dr Enrina. Tapi aneh, pagi ini mataq gak sakit dan tapi benjolan dibawah mataq makin gede aja. Serasa mo meletus. Begitu sampai di Swadana Bedah Plastik di RSCM, dokter langsung kaget melihat kondisiq dengan benjolan dibawah mata. Dr Enrina langsung menyarankan aq untuk langsung di operasi kecil yaitu istilah kedokterannya insisi absis. Dan menyuruhq untuk mengisi pernyataan tindakan. Karena kalo meletus sendiri hasilnya jadi ga bagus, dan kalo ga dibersihin sekarang tar jadinya kemana2. Q langsung di olesin sesuatu di benjolanq dan setelah itu ditutup dengan microfon plester. Q disuruh nunggu diruang tunggu sampai obatnya bekerja. Setelah kira2 45 menit akhirnya q disuruh masuk room lagi untuk dilakukan tindakan. Asli...walopun kata mbak Ratna dan Mbak Mela dengan diolesin tar ga sakit, tapi tetep aja q merasakan sakit waktu dokter gi bersihin dan ambil kotorannya. Pusing, sakit itu yang aq rasakan. Abis tindakan q menuju ke IRNA dulu untuk minta ACC resep ke pak Acun. Pak Acun adalah staf Tzu Chi RSCM, dengan dapat ACC dia, q gak bayar kalo beli obat di Apotek KPRI. Setelah mendapatkan obat q langsung pulang dengan naik taxi. Karena aq merasa ga bakal kuat dengan kondisiq abis operasi dan sendirian. Sampai dikontrakan q langsung tiduran. Kali ini q tidur Cuma dengan merasakan capek dan pusing saja. Karena sakit nyut2an di mata dan hidungq udah ilang. Bener2 q lega banget. Paling gak q bisa merasa agak ringan dari beberapa hari yang lalu.
Alhamdulillah...

No comments: