Friday, June 28, 2013

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI)

Sudah berkali-kali lewat di depan gedung PNRI, tapi akhirnya baru hari Rabu kemarin aku bisa mengunjunginya. PNRI beralamatkan di Jalan Salemba Raya 28A, Jakarta 10430. Pertama kali masuk ke situ agak kikuk, sebab gedungnya besar dan kebingungan masuk dari pintu yang mana. Akhirnya setelah tanya-tanya aku bisa memasuki area lobi PNRI. Hal yang harus dilakukan ketika baru berkunjung dan akan membaca atau meminjam buku di PNRI adalah
1) Registrasi. Registrasi keanggotaan disini dilakukan secara online, didepan ada beberapa komputer yang tersedia untuk melakukan pendaftaran via online sendiri. Setelah mengisi form pendaftaran di komputer, kita akan mendapatkan nomor keanggotaan. Nomor tersebut ditulis diatas kertas yang sudah disediakan didekat pintu. Saya sarankan jangan memakai kertas hasil robekan dari buku/kertas yang kita bawa. Sebab tidak diterima dengan alasan sudah disediakan/ukuran kertas tidak sama. Padahal kalau dilihat intinya cuma untuk menulis nomor dan nama saja. Habis itu dibuang. Lalu setelah mencatat nomor keanggotaan, kita antri ke petugas untuk di ACC kita layak menjadi anggota apa tidak. Hal ini dilihat dari kejelasan alamat yang kita tulis dan nomor telfon yang kita cantumkan. Sebab untuk memudahkan pelacakan dalam peminjaman buku. Selesai di ACC, bergeser untuk antri foto pembuatan kartu. Dan jadilah e-Card LIbrary (kartu perpustakaan elektronik). Biaya registrasi gratis.
2) Absen
Kartu perpustakaan sudah kita pegang, untuk bisa memasuki tempat dimana kita bisa membaca buku kita harus absen secara online.
3) Menaruh tas di loker.
Kita tidak diperbolehkan membawa tas kita ke dalam ruang baca, jadi tas harus disimpan di dalam loker. Untuk dapat memperoleh kunci loker, cukup dengan menggunakan kartu identitas. Kartu identitas kita tukar dengan sebuah nomor untuk mengambil kartu identitas kita dan kunci loker.
4) Catalog Room
Untuk memudahkan pencarian buku, maka kita mencarinya jenis buku yang kita cari di catalog room. Catalog room berada di lantai 2. Catalog room dilengkapi dengan beberapa komputer yang bisa kita gunakan untuk mencari buku dengan sistem online. Setelah menemukannya, ambil form yang berada di meja petugas. Kemudian berikan kertas itu ke petugas, untuk di acc dan diberitahu letak bukunya. Biasanya petugas akan memberitahu lantai berapa lokasinya dan di blok apa.
5) Reading Room
Misalnya saja buku lama, buku lama disimpan di lantai 5. Setelah sampai di lantai 5, berikan kertas yang tadi kita tulis ke petugas. Kita tidak diijinkan mencari sendiri. Tetapi petugas akan mencarikan buku yang kita inginkan. Kita hanya menunggu di reading room. Buku yang sudah ditemukan akan diberikan ke kita untuk kita baca, akan tetapi kita diharuskan menukarnya dengan kartu perpustakaan yang sudah kita buat tadi di lobi. Tujuannya adalah supaya memudahkan pemantauan peminjaman. Kalau kita sudah selesai membaca atau kita akan pulang meninggalkan perpustakaan, kartu tersebut bisa kita ambil di petugas.
Di perpustakaan ada beberapa buku yang diperbolehkan dipinjam dibawa pulang dan ada yang tidak diperbolehkan dibawa pulang. Untuk buku yang tidak diperbolehkan dibawa pulang, bisa difotokopi di tempat. Kebetulan untuk area lt.5 menyediakan layanan fotokopi dengan biaya per lembar Rp.300,-.
Secara keseluruhan layanan di PNRI sangat memuaskan, sistem online PNRI sangat menguntungkan antara lain:
a) SIstem online menghemat pemakaian kertas. Yang tadinya biasanya untuk mengisi form pendaftaran harus menggunakan kertas besar max ukuran A4, tetapi di PNRI cukup menggunakan sepotong kertas recycle kecil 10 x 5 cm. Sehingga memperkecil limbah kertas yang akan terbuang.
b) Sistem online dalam pencarian catalog dapat menghemat waktu dan tenaga.
Untuk layanan petugas dalam mencarikan buku merupakan layanan eksklusif kepada pengunjung. Petugas memanjakan kita supaya tidak capek mencari lokasi buku. Dan tata letak buku bisa lebih baik karena biasanya kalau pengunjung mencari sendiri, mereka cenderung tidak tertib dalam mengembalikan buku tersebut sesuai dengan nomor penelusuran buku. Akan tetapi pada saat pengunjung banyak, petugas otomatis akan kualahan. Karena jumlah petugas sedikit dan mengakibatkan lamanya dalam menunggu buku yang kita inginkan.