Tanggal 10 November 2009 aku kontrol ke RSCM yaitu ke poli mata untuk irigasi mata dan ke FKG UI untuk memperbaiki gigi palsuku yang patah.
Di poli mata aku ditangani oleh dr Zenal dulu yaitu mataku di irigasi dengan cara menyuntikkan cairan ke saluran air mata yang dibuat bulan April 2009. Suntikan dilakukan beberapa kali dan akhirnya suntikan ke-5 akhirnya air tersebut mengalir/meresap juga ke hidungku. Dan dokterpun menghentikan suntikannya lagi. Aku disuruh nunggu beberapa saat sampai dr Ira datang dan dr Ira memeriksaku kembali. Ternyata korneaku ada kerusakan dikit. Untuk menghindari yang lebih parah (kebutaan) maka beliau menyarankan aku untuk pasang implant dari emas sebagai pemberat supaya aku bisa kedip. Implant nantinya akan dipasang di kelopak mata. Tentang waktunya semua diserahkan ke aku sepenuhnya, tapi kalo bisa jangan kelamaan.
Jam 11.00 wib aku ke FKG UI untuk ketemu drg Desy. Waktu beliau liat gigi palsuku yang patah beliau ketawa dan heran kok bisa, "Emang elisa ngapain aja?"tanyanya. Aku jawab aja jatuh waktu sedang menyikatnya. Lalu beliaupun menyopot gigi palsuku dan memberikannya ke pak Roto. "Ditinggal aja dulu ya mbak..besok diambil kesini" kata pak roto.
"Wah..mang gak bisa ditunggu ya pak? soalnya besok ada foto untuk kartu pegawai.."kataku.
"Oooo...ya udah dech..tapi nunggunya lamaan gak papa kan?"
"Gak masalah pak.."jawabku
Akupun menunggu pak Roto sambil liat-liat dokter di dekatku menangani pasiennya. Setelah 2 jam akhirnya gigi palsukupun berhasil disambung dan drg Desy mendekat untuk mengepaskannnya. "Gimana El?" katanya
""Agak ganjel karna ketebelan dok.."kataku.
"Iya kan tadi ditambal, takutnya patah lagi mbak..gimana kalo dicoba dulu 2-3 hari, tar kalo ada masalah ke sini lagi" kata pak Roto.
"OK deh.."
"So..jangan sungkan-sungkan kasih kabar ya El.." kata drg Desy
Jam 13.00 wib aku selesai dari urusan di FKG UI. akhirnya aku menyempatkan diri untuk ketemu dengan Dwi, mumpung kita sama-sama di RSCM. NIatnya pingin ketemu cuma bentar tapi gara-gara ujan akhirnya kita ngobrol lama banget. Ujan ditunggu-tunggu kok makin deras aja, akhirnya kitapun mempunyai ide kalo naik ke Gedung A aja, buat jenguk ELiana dan ibu MUlyani.Tadinya agak was-was takut gak bisa lolos dari satpam di depan gedung A. Denmgan modal nekat dan tampang sok polos pura-pura gak tau peraturan kalo selain pasien dan dokter tidak boleh masuk lewat lt.1 kitapun jalan aja. Dan..akhirnya berhasil dech...^.^
Sampai di lt.4 gedung A RSCM aku langsung ke ruang suster dulu buat cuap-cuap. Kebetulan aku sudah pada kenal dengan suster-suster yang di gedung A. Abis itu aku ke kamar 404 yaitu ke kamar Eliana. Dia keliatan agak seger dan katanya abis operasi Tiroid yang pertama. Dan di depan Eliana ada Ibu MUlyani. Ibu Mulyani adalah pasien bedah Orthopedi. Beliau abis jatuh dan tangannya jadi susah buat digerakin. Dan aku kaget banget waktu aku liat tulisan Fibrous displasia di ranjang pojok. Diagnosis penyakitnya sama kaya penyakitku. AKu pun nanya ke ELiana orangnya yang mana. Setelah dikasih tau aku jadi kaget dan penasaran untuk bertanya-tanya tentang riwayat penyakitnya itu.
Sebut aja X, dia susah banget diajak untuk sharing. Tiap kali aku tanya dia jawabnya singkat-singkat aja. Gak kayak pasien-pasien lain yang aku kenal. Tapi akhirnya aku berhasil juga mengorek keterangan dari dia walopun gak banyak. Menurut keterangannya X menderita fibrous displasia dan sudah operasi kayak aku yaitu dipasang implant atau plate di maksila dan mandibulanya. plate di maksilanya lepas dan mendorong matanya. Waktu aku tanya penyebabnya apa? soalnya aku juga pake plate yang sama. Tapi dia gak jawab.
Akupun penasaran dan jadi agak was-was.
Akhirnya tanggal 19 November 2009 aku berhasil menanyakan ke dr Qory melalui facebooknya. Kata beliau penyebabnya adalah Residif / kambuh. Sehingga tumor mendesak plate yang telah dipasang. Dan rencananya X akan di rekonstruksi dengan cara free fibula (donor tulang menggunakan tulang fibula/kaki) dan costal graft.
Dari awal aku sudah diberitahu kalo fibrous displasia itu adalah tumor pada tulang yang tidak dapat ditebak kesembuhannya. Yaitu bisa kambuh sewaktu-waktu walaupun fibrous displasia itu bukan jenis tumor ganas. Tapi setelah melihat keadaan X aku jadi takut hal itu akan terjadi ke aku.
YA Allah..tolong berilah kesembuhan padaku...non aktifkanlah fibous displasia dan berbagai penyakit lainnya yang ada ditubuhku.. AMin..Amin Yaa Robbal Alamin..
Dan untuk yang membaca tulisanku ini..Tolong bantu dengan Do'a nya ya..Supaya Fibrous displasia-nya gag aktif lagi. Makasih..
Di poli mata aku ditangani oleh dr Zenal dulu yaitu mataku di irigasi dengan cara menyuntikkan cairan ke saluran air mata yang dibuat bulan April 2009. Suntikan dilakukan beberapa kali dan akhirnya suntikan ke-5 akhirnya air tersebut mengalir/meresap juga ke hidungku. Dan dokterpun menghentikan suntikannya lagi. Aku disuruh nunggu beberapa saat sampai dr Ira datang dan dr Ira memeriksaku kembali. Ternyata korneaku ada kerusakan dikit. Untuk menghindari yang lebih parah (kebutaan) maka beliau menyarankan aku untuk pasang implant dari emas sebagai pemberat supaya aku bisa kedip. Implant nantinya akan dipasang di kelopak mata. Tentang waktunya semua diserahkan ke aku sepenuhnya, tapi kalo bisa jangan kelamaan.
Jam 11.00 wib aku ke FKG UI untuk ketemu drg Desy. Waktu beliau liat gigi palsuku yang patah beliau ketawa dan heran kok bisa, "Emang elisa ngapain aja?"tanyanya. Aku jawab aja jatuh waktu sedang menyikatnya. Lalu beliaupun menyopot gigi palsuku dan memberikannya ke pak Roto. "Ditinggal aja dulu ya mbak..besok diambil kesini" kata pak roto.
"Wah..mang gak bisa ditunggu ya pak? soalnya besok ada foto untuk kartu pegawai.."kataku.
"Oooo...ya udah dech..tapi nunggunya lamaan gak papa kan?"
"Gak masalah pak.."jawabku
Akupun menunggu pak Roto sambil liat-liat dokter di dekatku menangani pasiennya. Setelah 2 jam akhirnya gigi palsukupun berhasil disambung dan drg Desy mendekat untuk mengepaskannnya. "Gimana El?" katanya
""Agak ganjel karna ketebelan dok.."kataku.
"Iya kan tadi ditambal, takutnya patah lagi mbak..gimana kalo dicoba dulu 2-3 hari, tar kalo ada masalah ke sini lagi" kata pak Roto.
"OK deh.."
"So..jangan sungkan-sungkan kasih kabar ya El.." kata drg Desy
Jam 13.00 wib aku selesai dari urusan di FKG UI. akhirnya aku menyempatkan diri untuk ketemu dengan Dwi, mumpung kita sama-sama di RSCM. NIatnya pingin ketemu cuma bentar tapi gara-gara ujan akhirnya kita ngobrol lama banget. Ujan ditunggu-tunggu kok makin deras aja, akhirnya kitapun mempunyai ide kalo naik ke Gedung A aja, buat jenguk ELiana dan ibu MUlyani.Tadinya agak was-was takut gak bisa lolos dari satpam di depan gedung A. Denmgan modal nekat dan tampang sok polos pura-pura gak tau peraturan kalo selain pasien dan dokter tidak boleh masuk lewat lt.1 kitapun jalan aja. Dan..akhirnya berhasil dech...^.^
Sampai di lt.4 gedung A RSCM aku langsung ke ruang suster dulu buat cuap-cuap. Kebetulan aku sudah pada kenal dengan suster-suster yang di gedung A. Abis itu aku ke kamar 404 yaitu ke kamar Eliana. Dia keliatan agak seger dan katanya abis operasi Tiroid yang pertama. Dan di depan Eliana ada Ibu MUlyani. Ibu Mulyani adalah pasien bedah Orthopedi. Beliau abis jatuh dan tangannya jadi susah buat digerakin. Dan aku kaget banget waktu aku liat tulisan Fibrous displasia di ranjang pojok. Diagnosis penyakitnya sama kaya penyakitku. AKu pun nanya ke ELiana orangnya yang mana. Setelah dikasih tau aku jadi kaget dan penasaran untuk bertanya-tanya tentang riwayat penyakitnya itu.
Sebut aja X, dia susah banget diajak untuk sharing. Tiap kali aku tanya dia jawabnya singkat-singkat aja. Gak kayak pasien-pasien lain yang aku kenal. Tapi akhirnya aku berhasil juga mengorek keterangan dari dia walopun gak banyak. Menurut keterangannya X menderita fibrous displasia dan sudah operasi kayak aku yaitu dipasang implant atau plate di maksila dan mandibulanya. plate di maksilanya lepas dan mendorong matanya. Waktu aku tanya penyebabnya apa? soalnya aku juga pake plate yang sama. Tapi dia gak jawab.
Akupun penasaran dan jadi agak was-was.
Akhirnya tanggal 19 November 2009 aku berhasil menanyakan ke dr Qory melalui facebooknya. Kata beliau penyebabnya adalah Residif / kambuh. Sehingga tumor mendesak plate yang telah dipasang. Dan rencananya X akan di rekonstruksi dengan cara free fibula (donor tulang menggunakan tulang fibula/kaki) dan costal graft.
Dari awal aku sudah diberitahu kalo fibrous displasia itu adalah tumor pada tulang yang tidak dapat ditebak kesembuhannya. Yaitu bisa kambuh sewaktu-waktu walaupun fibrous displasia itu bukan jenis tumor ganas. Tapi setelah melihat keadaan X aku jadi takut hal itu akan terjadi ke aku.
YA Allah..tolong berilah kesembuhan padaku...non aktifkanlah fibous displasia dan berbagai penyakit lainnya yang ada ditubuhku.. AMin..Amin Yaa Robbal Alamin..
Dan untuk yang membaca tulisanku ini..Tolong bantu dengan Do'a nya ya..Supaya Fibrous displasia-nya gag aktif lagi. Makasih..
No comments:
Post a Comment