Kanker usus besar atau kanker kolorektal merupakan penyebab kematian nomor dua akibat kanker dan 15% kanker kasus baru merupakan kanker usus besar. Kasus kanker usus besar saat ini dan pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan meningkat. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat akan ancaman panyakit ini harus terus ditingkatkan sebab kanker usus besar sangat berkaitan dengan pola makan modern seperti makanan siap saji dan gaya hidup tidak sehat.
Kanker ditimbulkan oleh pajanan bahan-bahan karsinogenik yang terjadi akibat berbagai kebiasaan atau gangguan pada metabolisme tubuh seperti yang ditemukan pada obesitas dan kurang olahraga. Karsinogenik adalah bahan yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok, makan makanan tinggi lemak terutama hewani, makanan siap saji, kurang istirahat dan kurang olahraga. Perlu anda ketahui bahwa kanker usus besar inilah yang paling dipengaruhi oleh bahan-bahan karsinogenik.
Penyebab pasti terjadinya kanker usus besar memang belum diketahui secara pasti, namun makanan merupakan faktor penting dalam proses terjadinya kanker. Faktor resiko terjadinya kanker usus besar adalah makanan tinggi lemak, kurang bergerak, usia/penuaan, riwayat polip usus besar, riwayat keluarga, kegemukan, serta merokok.
Beberapa tanda dan gejala yang perlu anda waspadai akan adanya kanker usus besar adalah adanya darah dalam kotoran, perubahan dalam pola defekasi, nyeri perut sebelah bawah yang tidak hilang, bentuk kotoran yang panjang dan tipis seperti pensil, tes feses yang tidak normal, anemia, dan berat badan yang turun secara drastis.
Untuk mendeteksi kanker usus besar secara dini, pasien harus melakukan pemeriksaan yang teratur terutama pada mereka yang beresiko tinggi dan mempunyai riwayat gangguan pencernaan. Pemeriksaan sebaiknya sudah mulai dilakukan ketika usia 30 tahunan karena di Indonesia kanker usus besar banyak terjadi pada usia muda di bawah 40 tahun.
Pendekatan terhadap kanker usus besar mencakup tiga langkah yaitu pencegahan primer, menjalani kehidupan yang bersifat antikanker berupa penghindaran dari zat-zat karsinogenik. Juga dilakukan screening dan deteksi dini sehingga kanker tersebut, bila sudah terbentuk, dapat ditemukan sedini mungkin agar terapi dapat dilakukan sebaik mungkin dan harapan hidup lebih besar. Pencegahan sekunder, yaitu setelah kanker diobati, diambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kekambuhan kanker (relapse).
Menerapkan gaya hidup sehat berguna untuk mencegah terjadinya kanker usus besar sedangkan deteksi dini diperlukan agar terapi yang tepat terhadap penderita dapat dilakukan sesegera mungkin.
Semoga artikel diatas bisa bermanfaat.
Sumber: www.perempuan.com
No comments:
Post a Comment