Monday, March 29, 2010

MYASTENIA GRAVIS

Kali ini q posting tentang Myastenia Gravis. Ini karena barusan aq dapat kabar dari mbak itha kalo mbak cistin sakit itu.Akhirnya setelah q dapat no Hp mbak cis q diminta tolong ma dia untuk browshing tentang penyakitnya itu. Dia pingin tau tentang penyakitnya lebih lanjut,sedangkan besoknya dia mau menjalani terapi plasmapheresis. Dia masih ragu-ragu dalam menjalani plasmapheresis untuk besok itu.


Sinonim
Myastenia gravis (MG) yaitu autoimmune myasthenia.
Adapun definisinya antara lain:
1. Suatu penyakit neuromuskuler otoimun yang ditandai kelemahan otot skeletal.
2. Suatu bentuk neuromuscular junction disorder yang paling umum, dan merupakan acquired (diperoleh), predominantly antibody-mediated autoimmune disease.
3. Kelemahan umum dan disfungsi otot-otot, yang disebabkan oleh defective conduction pada the motor end plates.

Myastenia Gravis memiliki ciri-ciri imunologik lebih lengkap dibandingkan penyakit otot lainnya. Gejala tunggal utama ialah kelemahan otot setelah mengeluarkan tenaga yang sembuh kembali setelah beristirahat. Walaupun kelumpuhan khas itu dapat timbul pada setiap otot, namun kebanyakan dari kasus-kasus memperlihatkan kelemahan otot-otot okuler, terutama ptosis. Saraf otak kranial motorik yang sering terkena juga ialah otot wajah dan otot-otot penelan.

Pembuktian etiologi auto-imunologiknya diberikan oleh kenyataan bahwa glandula timus memiliki hubungan yang erat. Pada 80% daripada penderita myastenia gravis didapati glandula timus yang abnormal. Kira-kira 10% dari mereka memperlihatkan struktur timoma dan pada penderita-penderita lainnya terdapat infiltrat limfositer pada pusat germinativa glandula timus tanpa perubahan di jaringan limfositer lainnya. Kelainan di glandula timus seperti itu sering dijumpai juga pada penderita dengan Lupus eritematous sistemik, tirotoksikosis, miksedema, penyakit Addison, dan anemia hemolitik eksperimental tikus. Gambaran histopatologik otot yang terkena terdiri dari reaksi CMI (Cell Mediated Immunity). "Antibody" dan faktor reumatoid kedua-duanya ditemukan pada mayoritas para penderita miastenia gravis. Kombinasi dengan artritis reumatoid, lupus, anemia pernisiosa, sarkoidosis, Hodgkin dan tiroiditis sering dijumpai pada beberapa penderita miastenia gravis.


Tanda dan Gejala

Gejala awal pada MG dapat berupa kesulitan berbicara (dysarthria), kesulitan menelan (dsyphagia), kelopak mata turun (ptosis), dan penglihatan ganda (diplopia). Pasien sering memiliki suara parau dan otot leher yang lemah yang selalu membuat kepala cenderung jatuh jatuh kedepan atau ke belakang. Gejala ini terjadi pada 90% kasus MG, dan biasanya intermitten, dan dapat hilang untuk beberapa minggu kemudian terjadi kembali.

Kelemahan menyeluruh biasanya bermula pada batang tubuh, lengan, tungkai dalam satu tahun pertama onset. Otot lengan biasanya yang paling parah. Kelemahan otot cenderung memburuk setiap harinya, terutama setelah aktivitas.

Komplikasi
Krisis miasthenic merupakan suatu kasus kegawatdaruratan yang terjadi bila otot yang mengendalikan pernapasan menjadi sangat lemah. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal pernapasan akut dan pasien seringkali membutuhkan respirator untuk membantu pernapasan selama krisis berlangsung. Komplikasi lain yang dapat timbul termasuk tersedak, aspirasi makanan, dan pneumonia.

Faktor-faktor yang dapat memicu komplikasi pada pasien termasuk riwayat penyakit sebelumnya (misal, infeksi virus pada pernapasan), pasca operasi, pemakaian kortikosteroid yang ditappering secara cepat, aktivitas berlebih (terutama pada cuaca yang panas), kehamilan, dan stress emosional.


Diagnosis

Diagnosis myasthenia gravis ditegakkan dengan cara:
* Riwayat medis (Anamnesis)
* Tes Darah
* Pemeriksaan fisis dan neurologis
* Pemeriksaan Radiologi (e.g., x-ray, CT scan)
* Tensilon Test
* Electromyograph
Tes darah dikerjakan untuk menentukan kadar antibody tertentu didalam serum(mis, AChR-binding antibodies, AChR-modulating antibodies, antistriational antibodies). Tingginya kadar dari antibody dibawah ini dapat mengindikasikan adanya MG.
Pemeriksaan Neurologis melibatkan pemeriksaan otot dan reflex. MG dapat menyebabkan pergerakan mata abnormal, ketidakmampuan untuk menggerakkan mata secara normal, dan kelopak mata turun. Untuk memeriksa kekuatan otot lengan dan tungkai, pasien diminta untuk mempertahankan posisint melawan resistansi selama beberapa periode. Kelemahan yang terjadi pada pemeriksaan ini disebut fatigabilitas.
Foto thorax X-Ray dan CT-Scan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya pembesaran thymoma, yang umum terjadi pada MG

Pemeriksaan Tensilon sering digunakan untuk mendiagnosis MG. Enzim acetylcholinesterase memecah acetylcholine setelah otot distimulasi, mencegah terjadinya perpanjangan respon otot terhadap suatu rangsangan saraf tunggal. Edrophonium Chloride merupakan obat yang memblokir aksi dari enzim acetylcholinesterase.

Pada MG, terdapat sedikit situs reseptor acetylcholine pada otot dan acetylcholine dipecah sebelum zat ini menstimulasi otot secara sempurna, mengakibatkan terjadinya kelemahan otot. Dengan mencegah kerja dari acetylcholinesterase, Tensilon memperpanjang stimulasi otot dan mengembalikan kekuatan secara sementara.

Pada pemeriksaan ini, tensilon diberikan secara intravena dan respon otot dievaluasi. Pada kasus MG, kelemahan otot akan membaik dalam 1 menit. Pemeriksaan tensilon paling efektif jika terdapat kelemahan yang mudah terlihat, dan kurang berguna pada keluhan yang samar atau berfluktuasi. Efek camping dari tes ini adalah ritme jantung abnormal sementara.

Electromyography (EMG) menggunakan elektroda untuk merangsang otot dan mengevaluasi fungsi otot. Kontraksi otot yang semakin melemah menandakan adanya MG.


Differential Diagnosis

Gangguan yang mungkin menyebabkan gejala yang sama dengan MG termasuk botulisme dan Lambert Eaton Síndrome. Botulism disebabkan oleh infeksi Clostridium botulinum yang dapat memblokir AChR dan menyebakan kelemahan otot.
Lambert Eaton syndrome terkait dengan tipe kanker tertentu. Kondisi ini memperlihatkan hasil EMG yang berbeda dengan yang disebabkan oleh MG.
Obat dapat memblokir neuromuscular junction dan menyebabkan gejala yang mirip dengan MG. Obat ini termasuk dibawah ini
* Antibiotics (e.g., ciprofloxacin, erythromycin, ampicillin)
* Antispasmodic drugs (e.g., trihexyphenidyl;)
* Beta-adrenergic receptor blocking agents (e.g., propranolol, timolol)
* Cardiac drugs (e.g., procainamide, verapamil, quinidine)
* Lithium (digunakan untuk menangani mania)
* Penicillamine

Penatalaksanaan
Myasthenia gravis merupakan gangguan neuromuskuler yang paling dapat diatasi. Pemilihan metode terapi tergantung beberapa faktor seperti umur, kesehatan secara umum, keparahan penyakit, dan derajat perkembangan penyakit.

Pengobatan
Anticholinesterase seperti neostigmine (Prostigmin®) dan pyridostigmine (Mestinon®) biasanya diresepkan. Obat ini mencegah destruksi ACh dan meningkatkan akumulasi Ach pada neuromuscular junctions, memperbaiki kemampuan kontraksi otot.

Efek samping termasuk liur berlebihan, kontraksi otot involunter (fasciculation), nyeri abdomen, mual, dan diare. Obat yang disebut kaolin dapat digunakan sebagai anticholinesterase untuk mengurangi efek samping pada gastrointestinal.
Corticosteroids (e.g., prednisone) menekan antibody yang memblokir AChR pada neuromuscular junction dan dapat digunakan bersamaan dengan anticholinesterase. Kortikosteroid memperbaiki keadaan dalam beberapa minggu dan jika pemulihan sudah stabil, dosis sebaiknya dikurangi secara perlahan (tapering off)

Dosis rendah dapat digunakan tidak terbatas untuk mengatasi MG, namun, efek samping seperti, ulkus gaster, osteoporosis, peningkatan berat badan, gula darah meningkat, dan peningkatan resiko infeksi mungkin muncul pada pemakaian jangka panjang
Immunosuppressants seperti azathioprine (Imuran®) dan cyclophosphamide (Neosar®) dapat digunakan untuk menangani MG umum jika pengobatan lain gagal mengurangi gejala. Efek Samping dapat berat dan termasuk penurunan sel darah putih, disfungsi liver, mual, muntah, dan rambut gugur.

Immunosuppressants tidak digunakan untuk menangani MG congenital karena kondisi ini bukan terjadi disebabkan oleh disfungsi sistem imun.

Treatment lainnya
yaitu plasmapheresis dan operasi thymectomy
Plasmapheresis, atau pertukaran plasma, digunakan untuk memodifikasi malfungsi pada sistem imun. Plasmapheresis (penyaringan elemen penyakit dari plasma) digunakan saat terjadi ledakan kemarahan yang parah.Pada plasmapheresis membuang 2 hingga 3 liter plasma dan diganti pada setiap penanganan dimana memerlukan beberapa jam. Kebanyak pasien menjalani beberapa sesi selama metode plasmapheresis berjalan. Plasmapheresis memperbaiki gejala MG dalam beberapa hari dan perbaikan bertahan hingga 6-8 minggu.
Resiko plasmapheresis antara lain tekanan darah rendah, pusing, penglihatan kabur, dan pembentukan bekuan darah (thrombosis) apabila dilakukan plasmapheresis secara berulang.

Thymectomy merupakan operasi pembuangan kelenjar thymus. Biasanya dilakukan pada pasien dengan tumor pada thymus (thymoma) dan pasien yang lebih muda dari umur 55 tahun dengan MG menyeluruh. Manfaat thymectomy berkembang secara perlahan dan kebanyakan perbaikan terjadi selama bertahun-tahun setelah prosedur ini dilakukan.

Original Article "Myasthenia Gravis" from www.neurologychannel.com

Sebenernya masih banyak banget all about Myastenia gravis, tapi aq ambil yang pemahamannya lebih nyantol di aq. Supaya q bisa menyampekan ke mbak cis nya lebih gampang.Biznya bahasa kedokteran semua sie..
Yang jelas buat mbak cis, moga-moga teraphi plasmapheresis nya lancar n hasilnya bertahan lama.Amien..
Tuk penderita MG kendalikan emosi dan jangan mudah stress n capek.N jangan menyerah.Ok!

Tuesday, March 23, 2010

ASPARAGUS BAIK UNTUK CANCER

Beberapa hari yang lalu aku mendapat kiriman milis dari yayasan buddha tzu chi yang di kirim oleh Sj SIan.Dan kayanya Sj Sian juga dapat info ini dari temennya juga yaitu dari Telly Teo [mailto:tly_ wissen@yahoo. com] .
Gan En...

Yang mana isinya sangat bagus banget yaitu tentang manfaat dari asparagus. Berhubung isinya dalam bahasa inggris aku mencoba menterjemahkannya artikel sebisa aku. Jadi mohon maaf kalo ada kata-kata yang agak janggal artinya. (^.^)



Tiga jenis asparagus pada gambar yaitu asparagus putih di belakang, asparagus hijau di tengah. Dan di bagian depan Ornithogalum pyrenaicum, yang biasa disebut asparagus liar.

Beberapa tahun yang lalu, saya mencari asparagus untuk seorang teman yang menderita kanker. Dia memberiku salinan fotokopi artikel berjudul, “Asparagus for cancer “ dicetak dalam Cancer news journal, Desember 1979.

Saya akan share di sini, hanya share tentang saya: "Saya seorang ahli biokimia, dan memiliki spesialisasi dalam hubungan diet kesehatan selama lebih dari 50 tahun.”
Beberapa tahun yang lalu, saya belajar dari penemuan Richard R. Vensal, DDS bahwa asparagus bisa menyembuhkan kanker. Sejak itu, saya telah bekerja dengan dia di proyek-nya . Kami telah mengumpulkan sejumlah kasus menguntungkan sejarah.

Berikut adalah beberapa contoh:
Kasus No 1,
Seorang pria miskin yang dengan hampir putus asa dengan kasus penyakit Hodgkin (kanker kelenjar getah bening). Setelah 1 tahun ia mulai terapi asparagus, para dokter tidak dapat mendeteksi tanda-tanda kanker, dan ia kembali pada jadwal kesibukannya
Kasus No 2,
Pengusaha sukses 68 tahun yang menderita kanker kandung kemih selama 16 tahun. Setelah bertahun-tahun perawatan medis, termasuk radiasi tanpa ada perkembangan, iapun melanjutkan ke asparagus. Dalam waktu 3 bulan, pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor kandung kemih telah menghilang dan bahwa ginjal yang normal.
Kasus No 3,
Seorang pria dengan kanker paru-paru. Pada tanggal 5 Maret 1971, ia menjalani operasi , dokter menemukan kanker paru-paru telah menyebar luas . Dokter bedah menjahit dia dan menyatakan putus asa. Pada tanggal 5 April dia mendengar tentang terapi asparagus dan langsung mengambilnya. Pada bulan Agustus, foto sinar-x menunjukkan bahwa semua tanda-tanda kanker telah menghilang. Dia kembali di bisnis biasa rutin.
Kasus No 4,
Seorang wanita yang merasa terganggu selama beberapa tahun dengan kanker kulit. Dalam waktu 3 bulan setelah memulai pada asparagus, spesialis kulitnya mengatakan bahwa kulitnya tampak baik dan tidak ada lesi kulit. Wanita ini melaporkan bahwa terapi asparagus juga mengobati penyakit ginjalnya, yang dimulai pada tahun 1949. Dia telah lebih dari 10 operasi batu ginjal, dan sampai menerima pembayaran tidakmampu dari pemerintah untuk operasi sakit ginjalnya. Dia yakin bahwa asparagus menyembuhkan gangguan ginjal yang salama ini dideritanya.

Aku tidak terkejut pada hasil ini, pada “The Elements of Materia Medica”, yang diedit pada 1854 oleh seorang Profesor di University of Pennsylvania, menyatakan bahwa asparagus populer digunakan sebagai obat untuk batu ginjal. Dia bahkan bereksperimen pada 1739, kekuatan asparagus dalam melarutkan batu.

Kita hampir memiliki sejarah kasus lain tetapi lembaga medis telah menggganggu beberapa data yang kita peroleh. Oleh karena itu saya menarik pembaca untuk menyebarkan kabar baik ini dan membantu kami untuk mengumpulkan sejumlah besar kasus sejarah yang akan membanjiri skeptis medis tentang kehebatan asparagus sebagai obat alami. Untuk perawatan, asparagus harus dimasak sebelum menggunakan, dan karena itu asparagus kalengan sama baiknya dengan segar.
Saya telah berhubungan dengan dua canners terkemuka dari asparagus, Giant Giant dan Stokely, dan aku puas bahwa merek ini tidak mengandung pestisida atau pengawet.
PROSEDUR:
1) Blender asparagus masak , cairkan untuk membuat pure, dan simpan dalam lemari es.
2) Berikan pasien penuh 4 sendok makan dua kali sehari, pagi dan sore.
Pasien biasanya menunjukkan beberapa perbaikan dari 2-4 minggu. Asparagus ini dapat diencerkan dengan air dan digunakan sebagai minuman dingin atau panas. Dosis yang disarankan ini didasarkan pada pengalaman saat ini, tetapi tentu jumlah yang lebih besar dapat tidak membahayakan dan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.

Sebagai seorang ahli biokimia Saya yakin dari pepatah lama yang mengatakan bahwa `apa penyembuhan dapat mencegah '. Berdasarkan teori ini, saya dan istri saya telah menggunakan pure asparagus sebagai minuman dengan makanan kami. Kami mengambil 2 sendok makan dilarutkan dalam air yang sesuai dengan selera kita dengan sarapan dan makan malam. Aku memilih panas dan istri saya lebih suka dingin.

Selama bertahun-tahun kami telah membuat latihan untuk survei darah diambil sebagai bagian dari pemeriksaan rutin kami.

Survei darah terakhir, yang diambil oleh seorang dokter spesialis nutrisi kesehatan, menunjukkan peningkatan yang substansial di semua kategori .Ini disebabkan karena minum asparagus.

Sebagai ahli biokimia, saya telah membuat studi yang luas terhadap semua aspek kanker, dan semua menunjukkan penyembuhan. Sebagai hasilnya, saya yakin bahwa asparagus yang lebih cocok dengan teori-teori terbaru tentang kanker. Asparagus merupakan supplay protein baik yang disebut histon, yang diyakini aktif dalam mengendalikan pertumbuhan sel. Untuk alasan itu, saya percaya asparagus dapat dikatakan mengandung zat yang saya sebut normalizer pertumbuhan sel, yang digunakan untuk tindakan kanker dan inacting sebagai tonik tubuh secara umum. Dalam setiap peristiwa, terlepas dari teori, asparagus zat yang tidak berbahaya.

Diriwayatkan oleh US National Cancer Institute, bahwa asparagus teruji sebagai makanan yang mengandung glutathione tertinggi, yang dianggap sebagai salah satu anticarcinogens dan antioksidan yang paling manjur.

Tolong sebarkan berita tentang asparagus ini. Moga-moga hasil terjemahan saya bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan sehingga semakin berkurang penderita kanker di bumi kita ini.

Friday, March 5, 2010

14 Operasi Yang Pernah Aku jalani

1. Tahun 1993 Operasi pengikisan tumor oleh Bedah Mulut di RS Panti Wiloso Semarang, Jawa Tengah
2. 02 Februari 2007 Biopsi tumor maxilla dextra oleh Bedah Tumor (dr Bahtiar Sp.B) di RSCM
3. 20 Maret 2007 Operasi Hemimaksilektimo- hemimandidulektomi dextra dan Rekonstruksi dengan plate oleh Bedah Tumor (dr Bahtiar Sp.B, dr Teguh Sp.B, dr Suyatno Sp.B dan dr Alex) di RSCM. Masuk ICU selama 7 hari karena mengalami Pendarahan.
4. 22 Mei 2007 Operasi Reposisi IDW dan plate mandibula (fiksasi rahang atas dan bawah) oleh Bedah Tumor (dr Bahtiar Sp.B , dr Enos Sp.B), Bedah Mulut (drg.Dwi) dan Prostodontis (drg. Grace) di RSCM
5. 19 Juni 2007 Up fiksasi oleh Bedah Mulut (drg. Dwi) di RSCM
6. 28 Mei 2008 Rekonstruksi Mandibula dengan menggunakan plate dan donor tulang kaki oleh Bedah Plastik (dr. Enrina Sp.BP dan semua Tim Plastik) dan Prostodontis FKG UI (drg. Jonan, drg. Desy)serta Orthodontis FKG UI (drg. Novan dan drg. Yovela) di RSCM. Masuk ICU 3 hari karena operasi lama (16jam)
7. 31 Juli 2008 Rekonstruksi Maksila dengan menggunakan plate dan donor tulang iga, dan jaringan dari tangan kiri oleh Bedah Plastik ( dr. Enrina Sp.BP, dr. Parintosa Sp. BP dan semua Tim plastic ) di RSCM. Masuk ICU selama 5 hari karena operasi lama (12 jam)
8. 27 Oktober 2008 Operasi pembersihan infeksi di pipi oleh Bedah Plastik (dr. Enrina Sp.BP, dr. Ali Sp. B dan dr Teuku Sp.B) di RSCM
9. 18 November 2008 Operasi penipisan Flap oleh Bedah Plastik (dr. enrina Sp. BP, dr Krista Sp.BP, dr. Huntal Sp.B , dan dr Utama Sp. B )
10. 23 Februari 2009 Insisi Absis oleh dr Enrina Sp. BP di Swadana bedah plastic
11. 20 April 2009 Operasi Rekonstruksi mata oleh dr Enrina Sp.BP dan tim bedah plastic dan Operasi pembuatan saluran air mata oleh dr Yunia Irawati Sp.M dan tim dari mata serta dr Dhani Sp. THT dan timnya.
12. 6 Oktober 2009 Operasi Lipo transfer oleh dr Enrina Sp. BP di Ultimo Klinik, Plaza ABDA ASIA, Jalan Jend Sudirman, Jakarta
13. 21 Desember 2009 Operasi Blepharoplasty dengan Gold ware oleh dr Yunia Irawati SpM dan dr Dewi di OK Mata RSCM
14. 1 Maret 2010 Rekonstruksi Lanjutan "free fat graf" yi mengambil lemak dari paha oleh dr parintosa SP BP dan tim bedah plastik( dr Intan SP B) di OK Central RSCM