Saturday, February 28, 2009

Alhamdulillah

Alhamdulillah...
Itulah kata2 yang sepantasnya q ucapkan.Bagaimana tidak?
*** Hari ini q gak merasakan sakit kayak yang tempo hari itu.Sakit yang membuat aq merasa gak bisa melakukan sesuatu dengan nyaman. Makan gak enak, tidur ga nyenyak, gak tidur kesakitan.
*** Pengobatanq sekarang ada yang bantu, walopun mungkin ga seratus persen. Tapi q merasa agak ringan dengan bantuan itu.
*** Q diberi jalan untuk pindah dari bedah tumor ke bedah plastik dilakukan rekonstruksi, sehingga akhirnya setelah 1 tahun lamanya q bisa makan lagi pake mulut. dan gak pake NGT selang yang dimasukin ke hidung. Udah gitu, dokter yang menangani aq adalah dokter yang ramah dan baik. Malah mungkin dokter yang udah ahlinya.
*** Q masih diberi kesempatan umur panjang untuk memperbaiki dan menambah amal ibadahq. Amien..
*** Q masih diberi kesempatan untuk kerja, walo q sering ijin untuk berobat. Coba kalo aq di swasta, mungkin q udah di PHK dari dulu2..

Pokoknya masih banyak lagi anugrah yang udah diberikan Allah SWT. Q bener2 merasa jadi hamba Nya yang disayang.

Friday, February 27, 2009

Me n sick 11 " Insisi Absis"

Rabu, 18 Februari 2009 aq ada janji untuk control ma drg Lia dan drg Desy ke FKG UI. Hari ini q merasa capek banget, karena selasa nya q juga ada teraphi mulut di RSCM. Q paling sebel kalo 2 hari berturut2 harus bolak balik ke Cipto. Coz q harus berangkat pagi dari Cipulir karena jarak dari rumah kontrakanq kumayan jauh, udah gitu ga dapat jaminan selalu dapat tempat duduk di bus. Dan Dua hari berturut2 itu aq ga kebagian jatah tempat duduk di bus patas 44 Senin- Cipulir, terpaksalah q berdiri. Kali ini q berdiri dari Cipulir sampai tosari. Lumayan banget kan?? Dari Tosari aq pindah bus yang menuju ke Jalan Diponegoro, yaitu 67 jurusan Blok M- Senin.
Sampai di UI ternyata dokternya lagi sarapan pagi di kantin, jadi q nunggu di ruang tunggu. Oia kali ini ruangan prostho gigi UI pindah ke lt 2. Tata ruangannya lebih Oke dan yang paling aq suka ada unsur hijau di ruangan itu. Hal itu menjadikan suasana lebih segar. Tempat priksanya juga masih baru, malah ada yang masih dibungkus plastik. Sembari ngilangin rasa capek dan bosen nunggu dokter, aq membaca buku yang tadi sengaja q bawa dari rumah, yaitu ” Kesaksian Seorang Dokter”. Baru sebentar membaca drg Desy dah selesai sarapan dan memanggil aq untuk masuk dan duduk di dalam. Tiba2 drg Desy nanya” Mata nya kenapa? Lagi sakit ya?”
”Ga kenapa-napa kok dok...” Q jawab seadanya, karena q ga merasakan sakit.
”Tapi agak merah dan gak kayak biasanya loh El..”
” Masak sie?” Aq pun langsung keluarin cermin yang selalu standby di tas q. Dan ternyata bener, mata kananq agak merah dan keluar belek lumayan banyak. Aq pun langsung membersihkannya dengan tissue yang dikasih drg Desy. Selama q bersihin mata q, drg Desy mempersiapkan peralatan yang nantinya dibutuhin. Gak lama setelah itu drg. Lia datang menghampiriq” Halo Elisa, Setelah sekian lama ketemu lagi..”
” He.. iya.. Kemana aja dok?”
Tapi drg Lia ga jawab pertanyaanq dan malah tanya balik” Gimana? Katanya gigi yang kemarin kurang nyaman yah? Q periksa yah...”
Setelah meriksa aq drg Lia dan drg Desy langsung ngomongin aq pake istilah kedokteran mereka. Menurut pemahamanq, drg Lia menginginkan untuk mencetak ulang semuanya dari awal. Mereka meminta pertimbangan ke drg Max dan drg Max menyetujuinya.
Akhirnya drg Desy mencetak lagi untuk membuat gigi yang baru. Kali ini drg Desy dibantu oleh dokter di situ juga yang q gak tau namanya. Tapi yang jelas dia gak kalah baik ma mereka2 yang menangani aq.
Pencetakan kali ini memakan waktu yang lumayan lama, karena kadang semennya cepat memadat sebelum ditaruh ke mulut. Setelah selesai dilakukan pencetakan, tiba2 mataq jadi kerasa sakit, dan q merasakan pusing banget. Setelah aq pamit pulang ma drg Desy aq menuju lt.1 untuk menemui Dwi dan selama ketemu dwi q bener2 ga connect n ga ada nafsu untuk ngomong. Rasanya pingin cepet2 pulang, dan Dwi menyarankan aq untuk langsung ke dr Enrina aja. Karena tadi dia ada liat dr Enrina di Cipto, waktu Dwi lagi dari kontrakan Aan (pasien). Ada benernya juga sie..q coba sms dr Enrina, tapi ga dijawab dan setelah q telfon swadana bedah plastik, mbak Mila bilangnya dokternya dah gak ada.
Jadi aq putuskan untuk pulang, tapi kali ini q menunggu Ivo dulu. Karena mo kasih parfum punya ivo. Setelah Ivo sampai di FKG UI q pun langsung cabut. Pinginnya naik taxi, tapi gitu mikir kondisi dompet, akhirnya niat itu gak jadi. Q naik angkot M01 dan abis itu sambung patas 44 dari senin.
Sampai di rumah q langsung tiduran tapi ga bisa tidur, karena merasakan sakit, sakit banget. Mau jalan aja rasanya berat dan serasa berputar. Slama itu q sms mama dan mama menyarankan dzikir sembari tiduran. Akhirnya setelah q dzikir lama2 q tertidur.
Begitu bangun, q merasakan sakit lagi, aq pun mencoba membuka kaleng obat dan disitu q temukan asam mefenamat. Q ambil sebutir dan q minum dengan air putih. Akhirnya setelah beberapa menit q tidak merasakan sakit. Dan bisa mengerjakan sholat Ashar dengan enak. Tapi setelah beberapa saat q merasakan sakit menyerang lagi. Kali ini mata q serasa ditusuk-tusuk, kepala migran serasa dipukul2 dan leherq kaku kayak ada yang mencengkeram. Sakit.... Mana bisa aq minum asam mefenamat lagi, kan baru beberapa jam yang lalu. Akhirnya q tiduran sambil dzikir sampai maghrib datang. Dengan kepala yang berat aq jalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu. Dan setelah itu sholat. Selama sholat, q juga merasakan sakit, apalagi kalo dipake untuk ruku’ dan sujud. Serasa mata a mo ke luar. Sakit... Selesai sholat aq langsung mengambil kasa, dan menutup mata q dengan kasa steril, tapi sebelumnya q tetesin mata q dengan cendo liters untuk membersihkan belek yang menempel dimataq. Hasilnya lumayan, paling gak mataq ga sesakit kayak tadi. Walopun kepala masih migran. Karena sakit, aq jadi males masak. Q cuma merebus telur ayam. Q makan nasi putih, telur rebus dan kecap. Setelah makan aq minum obat asam mefenamat dan lincocin. Tidurq bener2 gak nyenyak, sebentar2 terbangun. Karena q merasakan sakit yang luar biasa.
Akhirnya Kamis aq gak masuk kantor karena sakit, niatnya mau ke RSCM, tapi ternyata dr Enrina gi ga ada, dianya sedang mengajar di kampus. Jadi q hanya istirahat dan tiduran di rumah. Hari Jumat baru masuk lagi karena merasa udah enakan. Tetapi ternyata itu ga bertahan lama, q merasakan sakit lagi setelah agak siangan. Dan akhirnya aq pulang dianter bang Ipul. Aq pulang dan langsung tiduran. Malemnya Phi2 bilang mo periksa mata di Taj Mahal deket pasar baru. Aq pun langsung bilang pingin ikutan dan phi2 bolehin, karena mungkin dia melihatq bener2 kesakitan. Q cuma merasa enakan kalo abis minum obat, dan setelah efek obat hilang q merasa kesakitan lagi.
Sabtu pagi aq ma Phi2 berangkat menuju pasar baru naik bus. Begitu sampai disana, ternyata disitu Cuma mengobati mata minus dan ambeyen. Dan ga nangani penyakit yang aq derita. Jadi Cuma Phi2 aja yang berobat. Qt pulang naik taxi, karena dengan pertimbangan mata Phi2 bis ditetesin obat dan juga karena Phi2 mikirin aq kali yah..hehehehe.. Qt turun di carefour express kebayoran, karena aq ada sesuatu yang mo dibeli, sedangkan Phi2 pingin pindah naik bus aja menuju rumah temennya. Setelah semua barang yang q perlukan terbeli q pulang naik bajaj, karena dengan pertimbangan kalo naik angkot nantinya masih jalan yang lumayan lama dengan kondisiq kayak gini q merasa gak bakal kuat. Sampai dirumah q langsung sholat dhuhur, makan dan tiduran. Rasanya berjalan sangat lama, q pingin cepet2 jadi hari senin. Supaya aq bisa ketemu dr Enrina. Tapi mau gak mau dari hari Sabtu untuk menuju Senin harus melalui hari minggu dulu. Dan sebegitu tiba hari Minggu masih harus nunggu 24jam untuk ke Senin.
Nah.. Senin pun datang, q seneng banget, aq bisa ke RSCM untuk kontrol ke dr Enrina. Tapi aneh, pagi ini mataq gak sakit dan tapi benjolan dibawah mataq makin gede aja. Serasa mo meletus. Begitu sampai di Swadana Bedah Plastik di RSCM, dokter langsung kaget melihat kondisiq dengan benjolan dibawah mata. Dr Enrina langsung menyarankan aq untuk langsung di operasi kecil yaitu istilah kedokterannya insisi absis. Dan menyuruhq untuk mengisi pernyataan tindakan. Karena kalo meletus sendiri hasilnya jadi ga bagus, dan kalo ga dibersihin sekarang tar jadinya kemana2. Q langsung di olesin sesuatu di benjolanq dan setelah itu ditutup dengan microfon plester. Q disuruh nunggu diruang tunggu sampai obatnya bekerja. Setelah kira2 45 menit akhirnya q disuruh masuk room lagi untuk dilakukan tindakan. Asli...walopun kata mbak Ratna dan Mbak Mela dengan diolesin tar ga sakit, tapi tetep aja q merasakan sakit waktu dokter gi bersihin dan ambil kotorannya. Pusing, sakit itu yang aq rasakan. Abis tindakan q menuju ke IRNA dulu untuk minta ACC resep ke pak Acun. Pak Acun adalah staf Tzu Chi RSCM, dengan dapat ACC dia, q gak bayar kalo beli obat di Apotek KPRI. Setelah mendapatkan obat q langsung pulang dengan naik taxi. Karena aq merasa ga bakal kuat dengan kondisiq abis operasi dan sendirian. Sampai dikontrakan q langsung tiduran. Kali ini q tidur Cuma dengan merasakan capek dan pusing saja. Karena sakit nyut2an di mata dan hidungq udah ilang. Bener2 q lega banget. Paling gak q bisa merasa agak ringan dari beberapa hari yang lalu.
Alhamdulillah...

Sunday, February 15, 2009

ENSURE

Ensure merupakan nutrisi lengkap dan seimbang yang dapat digunakan sebagai makanan tambahan. Dengan kandungan asam lemak esensia (Omega 3 dan Omega 6) dan rendah kolestero yang sesuai bagi mereka yang ingin mempertahankan pola makan yang baik. Ensure juga mengandung FOS yang merupakan serat prebiotik yang baik untuk saluran pencernaan karena membantu mendorong pertumbuhan bakteri yang baik dan menekan pertumbuhan bakteri jahat.
Ensure dapat digunakan untuk meningkatkan asupan kalori dan protein bagi yang sedang sakit atau dalam masa penyembuhan serta untuk menjaga asupan nutrisi yang baik dan membantu mempertahankan berat badan.
Ensure merupakan susu dengan bebas gluten dan lactose
• Tidak diperbolehkan untuk galactosemia.
• Tidak untuk pemakaian parenteral (intravena)
• Ensure gak boleh dikonsumsi anak-anak dibawah 4 tahun. Untuk anak kecil sebaiknya mengkonsumsi pediasure saja.

Kandungan yang ada di dalam ensure antara lain:
• protein
• lemak (asam linoleat)
• karbohidrat
• mineral : calsium, Phosphor, Magnesium, sodium, potassium, chloride, Zinc, Iron, Copper, Mangan, Iodium, Selenium, Chromium, Molybdenum.
• Vitamin : Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin K1, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12, Niacinamide, Asam pantothenic, asam folic, biotin, chlorine

Q dah merasakan manfaat susu yang satu ini. Q mulai mengkonsumsi ENSURE sejak tanggal 20 Maret 2007. Waktu itu q biz operasi hemimaksilektomi (amputasi rahang atas), hemimandibulektomi (amputasi rahang bawah) dan rekonstruksi dengan plate. Pada waktu itu q ga boleh dan malah gak bisa makan dan minum melalui mulutq. Dan untuk makan dan minum harus melalui NGT (selang) yang dimasukkan melalui lubang hidungq. Panjang selang mencapai lambungq. Jadi mau ga mau yang masuk ke dalam perutq harus dalam keadaan cair. Bisa berupa susu, bubur saring, jus buah2an. Karena tiap kali q konsumsi bubur saring selalu bermasalah, yaitu sering macet di tengah-tengah selang dan juga proses buatnya lama akhirnya q memilih yang gak bikin aq ribet yaitu susu. Q disarankan oleh dokter untuk minum ENSURE.

Cara menyeduh ensure : Pertama2 q menyiapkan gelas dengan kapasitas 250 ml, mengambil air hangat2 kuku 210 ml. Kemudian q memasukkan 6 sendok ensure. Dan aduk sampai homogen.
Susu ensure ada 3 rasa yaitu: vanila, coklat, dan stroberry. Selama q ga bisa makan q mengkonsumsi ensure 7-9 gelas tiap harinya. Alhasil q jadi ga lemes walopun q ga makan nasi. Karena ensure menyediakan kurang lebih tadi 1 kcal/ml larutan.
Q baru bisa makan normal gak pake NGT pada bulan Juni 2008 yaitu setelah operasi rekonstruksi maksila pada tanggal 28 Mei 2008. Setelah q bisa makan q memutuskan untuk pindah ke susu lain yang harganya lebih murah. Tapi.. alhasil q jadi sering lemes, kena infeksi dan sering kecapekan tiap biz melakukan aktifitas. Padahal dulu selama q konsumsi ensure q merasa staminaq OK n gak mudah capek.
Akhirnya q memutuskan untuk kembali lagi mengkonsumsi ensure. Oia..dibanding susu susu yang lain rasa dari susu yang satu ini sangat lezat loh...Pokoknya mantap banget deh. Emang sie harganya lumayan mahal (160ribu-an/kg) tapi manfaatnya itu yang paling penting.

Pengobatan Alternatif Yang Aneh

Setelah operasi yang pertama waktu q berumur 10 tahun, q jadi trauma untuk berobat ke medis lagi dan beralih ke pengobatan alternatif. Q berobat alternatif dari satu orang ke orang yang lain, dari satu tempat ke tempat yang lain. Kayaknya q dah melakukan semua jenis pengobatan alternatif itu deh.. Dari yang akupuntur, kebatinan, bekam, ala tionghoa, china dan yang kejawen dah pernah. Dari minum ramuan yang pait, asem, asin, manis, pedes dah pernah juga. Dan dari yang dilumuri ramuan, diludahi, dan dileletin upil pun dah pernah juga.Tapi dari kesemua itu gak ada hasilnya.
Ada dua pengobatan alternative yang ga bisa q lupakan seumur hidup q. Yang membuat q jadi takut untuk berobat ke alternative lagi. Pertama,pengobatan ini adalah pengobatan teraneh yang pernah ada, yaitu dileletin upil bapak yang obatin. Menurut dia upilnya dia membawa kesembuhan dan dah terbukti. Tapi..q merasa jijik banget. Kebetulan rumah orang itu lumayan dekat dari rumah q. Jadi pengobatannya dilakukan setiap hari. Bayangkan..setiap hari q di upilin ma tuh orang. Udah gitu bau nya minta ampun. Yang paling menjijikkan lagi kalo pas tuh bapak lagi flu. Coba deh bayangkan..bukannya sembuh, tapi q malah bisa tertular virus flu dia. Tiap kali q mencoba untuk tidak ke rumah tuh bapak, mama q marah2. Q dibilang “pengen sembuh gak sie? Emangnya ga malu punya wajah gitu”. Dan tiap kali mama q biz ngomong itu q merasa ternyata yang ga malu ma penyakitq bukan aq aja, diantaranya mama q. Jadi q dengan terpaksa akhirnya datang ke situ lagi untuk di upilin. Dan tiap kali q habis di upilin rasanya menjijikkan banget, udah gitu saudara2 q ngledekin aq. Bilangnya” sini2 q kasih upil q aja…ih..mau2 nya di upilin orang” Dalam hati sapa yang mau? Terpaksa kali… Akhirnya q bisa lolos dari itu setelah mama q menemukan pengobatan alternatif yang lain.
Kedua, pengobatan Tionghoa yang dimodifikasi dengan herbal China dan ilmu indra ke enam dia. Pertama kali ke rumah dia q merasa ada yang aneh, dan q merasa ga suka. Awalnya q ke rumah orang itu dengan mama q. Dan seterusnya q ke rumah orang itu kadang sendiri dan kadang ditemani adek. Tapi..lama kelamaan orang itu aneh banget dan q merasa ga nyaman. Dan keanehan itu terjawab pada saat lebaran tahun 2005. Dia tiba2 aja dah sampai ke rumah q. Awalnya itu qt sambut dia dengan baik, setelah tau niat nya qt langsung infill. Ternyata niat dia kerumah punya maksud tersembunyi, yaitu mo melamar aq. Secara spontan ortu q langsung marah dan langsung kecewa ma tuh orang. Bener2 gak tau diri, udah bangkotan, anaknya banyak tapi tua2 keladi makin tua makin menjadi. Dibanding bapak q aja ebih tua an dia. Pantas nya aq itu jadi cucu nya. Kata dia tiap kali ngobatin aq, syahwatnya langsung muncul. Ih..bener2 menjijikkan….Dan setelah kejadian itu q jadi bener2 takut tinggal dirumah sendiri. Karena dia pernah tiba2 datang kerumah. Waktu itu kebetulan aq sedang nganggur, orang tua q tiap pagi sampai siang kerja dan adek2 q pada sekolah. Jadi waktu dia datang ke rumah q angsung lari dan menutup pintu rumah. Untung aq punya bapak angkat yang punya ilmu kebatinan. Maka dia pagari rumahq dengan do’a2 supaya orang itu ga pernah main ke rumah q lagi. Dan untung nya pula q punya tetangga yang baik, sejak kejadian itu tetangga q jadi sering pada ngumpul di depan rumah q.
Sebenernya setelah beberapa kali q berobat ke alternatif yang ga ada hasilnya q pengin banget beralih ke medist lagi. Biasanya tiap x q berobat ke alternatif selalu dikasih jangka waktu 3 bulan kira2 ada perkembangan ato tidak. Dan ternyata diantara semuanya ga ada hasil untuk q, yang ada tumor q makin lama makin membesar. Tiap mo memulai ke pengobatan alternatif di hati q selalu ada pertengkaran batin. Pengin nolak tapi q takut mama q marah. Trus terang, mama q lebih percaya ke alternatif daripada ke medist. Menurut mama q, berobat ke medist pasti membutuhkan uang yang banyak dan itu gak mungkin banget dilakukan. Tapi kalo di itung2 secara teliti, pengobatan alternatif q malah menghabiskan biaya yang ga sedikit juga. Karena q berobat alternatifnya sampai ke mana2 malah sampai ke Bandung dan Surabaya padahal rumah q di Kudus. Setiap malam q selalu berdo’a supaya q bisa ketrima kerja dan q ingin berobat dengan memakai hasil jerih payah q sendiri. Dan akhirnya do’a q ga sia2. Q ditrima kerja di Jakarta sebagai PNS di departemen Energi Sumber Daya Mineral. Itu merupakan berkah yang sangat tak terhingga buat q. Maka dari itu setelah q dapat jaminan ASKES q langsung memberanikan diri untuk berobat ke medist lagi.

Friday, February 13, 2009

Me n sick 10 " Operasi 2x dalam 1 bulan"

Tanggal 13 Oktober 2008 q control ke bedah plastic. Q menyerahkan hasil kultur yang telah dilakukan sebelum lebaran. Sebenernya hasil itu dah jadi 1 hari sebelum libur lebaran, yaitu hari jumat. Tapi berhubung hari Jumat dr Enrina ga praktek akhirnya baru q serahkan sekarang. Setelah dibaca dr Enrina, ternyata beliau menyarankan aq untuk dirawat hari itu juga. Karena terinfeksi oleh virus yang berbahaya bagi tulang2 yang baru ditanam bulan kemarin. Saat itu juga q langsung urus surat rawat ke P3RN. Untung saat itu q gak sendirian. Ada ivo dan Dwi yang nemani aq kontrol.
Setelah urus2 suratnya, q pulang dulu untuk ambil barang2 yang dibutuhkan untuk dibawa ke RS, antara lain: baju, obat2an, susu, perlengkapan mandi dan gak ketinggalan membawa mukena. Lagi2 q dapat kamar 405. Waktu q masuk ke situ q bareng ma Buk Saeni.
Karena sampai malem q gak dikunjungi dokter, akhirnya aq sms dr Ali, dan beliau menjawab kalo tar lagi dr Deni datang. Karena malam itu dokter plastik yang jaga adalah dr Deny. Karena bete nunggin dr Deny, akhirnya q tertidur. Dan jam 11 malem dr Deny datang ke kamar dan bangunin aq. ”Duh..kan ngantuk buanget...” batinq. Tapi dr Deny ga perdulu dan dia masih berusaha mengorek keterangan dari aq. Karena q masih ogah2an ditanya dan suaraku ga gitu jelas, dr Deny akhirnya nyuruh q nulis sendiri semua keterangan yang dia butuhin. ”Uh...”batinku.
Setelah selesai mengorek semua keterangan dari aq, dr Deny akhirnya nulis resep buatku. Dan resep itu langsing dikasih ke suster.
Keesokan harinya resepnya masih lum datang, dan akhirnya setelah suster telp ke apotek ternyata obatq itu harganya mahal makanya butuh tanda tangan dari pihak keluarga yang menyatakan setuju untuk memakai obat itu. Karena ortu q ga ada di jakarta dan yang aq pake adalah ASKES sendiri maka aq sendiri yang tanda tangan. Setelah itu baru obat yang diresepin dr Deny keluar. Aq pun ga lupa begitu tau obat itu harganya mahal, q sms pak Acun (orang Tzu Chi). Dan beliau bilang kalo nantinya dibantu oleh yayasan. Tapi q juga mesti kasih kontribusi ke yayasan juga. Walo beberapa ribu dari total biaya.
Obat yang dikasih ternyata dalam bentuk ampul yang harus dicairin dengan cairan infus NaCl. Q dikasih antibiotik itu sehari 2 x yaitu pagi dan malem.
Tanggal 27 Oktober 2008 q dioperasi lagi, yaitu Operasi pembersihan infeksi di pipi oleh Bedah Plastik (dr. Enrina Sp.BP, dr. Ali Sp. B dan dr Teuku Sp.B) di RSCM. Operasi kali ini Cuma sebentar, ga selama operasi2 sebelumnya. Waktu operasi q ditunggui oleh bapak ma mama q. Mereka datang dari kudus hanya untuk menunggui aq waktu operasi. Operasi waktu itu aq ga harus masuk ICU. Duh..bener2 seneng deh saat tau bangun2 q dah diruangan gedung A. Keesokan hari setelah operasi q dah bisa duduk dan ke kamar mandi. Setelah tau keadaanq dah baik, ortupun akhirnya pulang ke kudus dan ganti di tunggui Cici2 ade’q.
Kata dokter Q di RS sampai bener2 dipastiin dah ga infeksi lagi. Setelah dipastiin dah ga infeksi ternyata q dijadwal untuk operasi penipisan flap. Yaitu tanggal 13 November 2008. Tapi hari itu q batal operasi. Karena tiba2 aja terjadi pemadaman listrik di RSCM. Dan ruang OK yang q tempati kebetulan ga terjangkau genset. Jadi operasi ditunda. Waktu itu q dah sempat di infus dan nunggu di OK selama beberapa jam. Waktu itu q merasa bersyukur banget karena q lum sempat di oprasi. Q ga bisa banyangin klo di tengah2 berjalannya operasi tiba2 listriknya mati. Untuk menghibur kekecewaanq karena mati listrik, dokter kasih cuti aq hari sabtu-minggu. Q dibolehin ke Book n computer Fair di JCC.
Akhirnya tanggal 18 November 2008 q dapat jadwal operasi. Pada hari itu keluargaq ga bisa datang. Q ditungguin Dwi ma Ivo.Operasi penipisan Flap dilakukan oleh Bedah Plastik (dr. enrina Sp. BP, dr Krista Sp.BP, dr. Huntal Sp.B , dan dr Utama Sp. B ). Operasi berjalan Cuma sebentar dan kali ini aq ga masuk ICU. BAhkan setelah operasi q siang harinya dah bisa jalan ke kamar mandi sendiri. Para suster dan pasien sekamar q sampe heran karena q dah bisa bangun.
Tanggal 19 November 2008 q dah dibolehin pulang.

Tuesday, February 10, 2009

BUNUH DIRI? OH NO....

Bunuh diri?? Oo..tidak..
Bunuh diri merupakan salah satu perbuatan yang sangat dibenci oleh Tuhan dan hukumnya dosa. Umur manusia hanya Tuhan yang menentukan. Kalo Tuhan berkehendak qt mati saat ini, semua orang ga bisa mengelaknya. Orang yang tadinya sehat wal afiat pun bisa tiba2 aja meninggal.
Q punya 3 cerita seputar bunuh diri yang kuperoleh sewaktu q dirawat di RSCM, antara lain:
1. Seorang wanita muda mencoba bunuh diri dengan menenggak insektisida karena dia merasa gak kuat dengan masalah yang sedang dihadapinya. TApi karena Tuhan belum mau mencabut umurnya, maka dia ditemukan oleh keluarganya dan dibawalah dia ke RS. Di RS wanita itu berhasil diselamatkan. Tapi dampak dari perbuatannya paru2 nya jadi rusak. Rusak karena pengaruh obat tersebut. Selain itu, suaranya juga jadi serak dan gak bisa pelan. Tuh kan..malah jadinya nyengsarain diri sendiri. Hidup tapi dalam keadaan sakit seumur hidup.
2. Seorang ibu2, sebut aja ibu Sri. DIa bunuh diri karena difitnah oleh orang. Cara bunuh dirinya dengan motong tangannya menggunakan pemotong daging. Kebetulan dia seorang penjual WARTEG didaerahnya. Suaminya langsung membawanya ke RS. Dengan ketrampilan dokter bedah orthopedi dan bedah vaskuler akhirnya tangannya bisa tersambung lagi. Adapun operasi yang dijalani gak cuma sekali aja. Seingatku ada 4 x. Efek dari bunuh diri itu Ibu Sri tangannya jadi cacat sebelah dan harus menjalani teraphi supaya pergelangan tangannya minimal bisa digerakin.
3. Seorang ibu2 lagi, dia mencoba bunuh diri juga. Dia merasa ga bisa menasehati anak2nya. Kebetulan anak2nya pada bandel semua. Dengan mengambil silet yang ada dirumahnya, ia mencoba menyayat pergelangan tangannya. Dan masuklah ibu itu ke RS. Lagi2 dengan ketrampilan dokter bedah vasculer nadinya berhasil disambung lagi.

Dari ketiga orang tersebut merasa menyesal banget setelah dia melakukan percobaan bunuh diri. Karena bukannya mati, tapi malah timbul masalah baru. Dan ketiga orang itu merasa malu banget, karena begitu di RS masih ada yang lebih menderita dibandingkan dia.
Ibu yang ketiga merasa malu banget setelah mengenal "Maida", pasien bedah tumor. Seorang anak kecil dari Riau yang sedang kemoteraphi di RSCM hanya untuk sembuh. Sedangkan dia yang di beri kesehatan malah mencoba untuk bunuh diri. Si ibu selalu nangis kalo melihat Maida.

Jadi, bersyukurlah bagi orang2 yang diberi kesehatan. Bagi yang mempunyai masalah, janganlah kalian berfikiran dangkal untuk menghadapi. Semua orang pasti mempunyai masalah. Tuhan memberi cobaan kepada hambanya tidak melebihi dari kemampuan hambanya itu. Hal itu dijelaskan dalam QS: surat Al- Baqoroh ayat terakhir.

Sunday, February 8, 2009

ME n sick 9 "Rekonstruksi Maxilla dan Tzu Chi"




Setelah q bisa jalan kaki, adikq pulang ke semarang untuk kembali melakukan aktifitasnya yaitu kuliah. Dan aq dah bisa control ke rumah sakit sendiri. Awalnya q naik taxi, tapi setelah q merasa kakiq kuat untuk jalan lebih jauh q akhirnya balik naik kendaraan umum.
Sebelum control q selalu smsan ma Dwi, supaya qt bisa ketemuan di RS. Dwi adalah pasian bedah tumor, dia kena tumor pada syaraf nya. Nama ilmiah penyakitnya neuro fibroma. Pengobatan Dwi dibiayai oleh kebijakan dari RSCM (SKTM) dan yayasan Budha Tzu Chi. Q penasaran banget ma tuh yayasan. Awalnya q kira tuh yayasan kayak yayasan2 lainnya yang mo ajak orang untuk pindah agama. Tapi setelah q mengenal Dwi dan mendengar cerita Dwi tentang ibu Yenni semua pemikiranku salah. Tuh yayasan murni membantu secara cinta kasih. Tzu chi merupakan yayasan lintas agama. Dinamakan yayasan budha tzu chi karena tzu chi didirikan oleh seorang biksuni.
Kebetulan waktu itu aq sedang bingung masalah biaya untuk operasi selanjutnya, dan q nanya Dwi cara masuk yayasan supaya dibantu itu gimana. Dan Dwi mengajak aq untuk pergi ke kantor pusatnya di ITC Mangga 2 lt.6. Disitu qt disambut dengan baik dan aq langsung ditanyain maksud dan tujuanq. Ternyata selain bantu masalah kesehatan, tzu chi juga merupakan yayasan social yang juga peduli masalah pendidikan. Q disuruh isi formulir, dan setelah itu mereka bilang keputusannya nunggu hasil survey.
Sudah 3 minggu ga ada kabar kepastian q bisa dibantu yayasan ato tidak. Waktu q control q dikasih tau q dah bisa melanjutkan ke operasi selanjutnya. Untung pada saat itu q abis terima rapelan honor tim, jadi q bisa pesen plate seharga 8 juta-an. Dan q dijadwal untuk tanggal 22 Juli 2008.
Tanggal 11 Juli 2008 ketika q pulang dari kantor tiba2 ada orang Tzu Chi telpon, katanya mereka mo wawancarai aq. Mereka adalah koh iwan, ibu anisa dan seorang lagi yang q gak kenal, karena dia ga memperkenalkan diri. Ternyata mereka sedang mensurvei aq. Mereka mencocokkan data yang tertulis di formulir yang aq isi waktu itu. Mereka sempat menanyakan juga tentang masalah plate. Kenapa q minta bantuan tapi kok teryata q mampu beli plate seharga itu. Q bilang kebetulan waktu itu q sedang ada rezeki dan q juga bilang q bingung untuk biaya pengobatan selanjutnya. Waktu mereka liat keadaanq yang pake NGT dan pake masker q ditanya masalah makan. Q bilang q cuma minum ensure tiap harinya. Terakhir mereka memfoto2 aq dan juga memfoto rumah kontrakan q. Mereka bilang kepastiannya hari kamis depan.
Q disuruh masuk RSCM untuk dirawat tanggal 17Juli 2008 oleh dr Riza, waktu itu di receptionist bilang q ga bisa masuk sekarang karena operasinya tanggal 22 Juli 2008. Sesampainya dirumah q pun mencoba untuk telepon ke dr Riza. Menurut dr Riza q mang harus dah masuk hari ini, dan q pun disuruh dr Riza untuk datang ke rumah sakit ke esokan harinya. Katanya operasiq operasi besar, jadi harus ada persiapan yang disiapkan diruangan. Beliau juga menawarkan diri untuk membantu aku kalo seumpama besok q ga dibolehin masuk.
Keesokan harinya aq ke RSCM ma Niken, ida ma fitri. Ternyata dr Riza dah nunggu2 telpon dari aq, karena q ga telpon2 akhirnya dia telpon duluan. Waktu itu q baru aja masuk ke receptionist, dan karena q kesusahan untuk ngomong akhirnya q pun langsung kasih telepon dr Riza ke receptionist disitu. Dan akhirnya q dibolehin masuk ke gedung A untuk di rawat inap. Semua itu berkat natuan dr Riza.
Begitu q masuk ke ruangan, suster2 dah pada bilang “ Lisa lagi, Lisa lagi..” Dan q balesnya" Suster lagi suster lagi..hehehe"
Waktu q masuk ke ruanganq Cuma ada mbak Yuli, ibu Sri, Nchi.
Mbak Yuli sakitnya kayak aq, fibrous dysplasia. Tapi tumor itu nyerangnya di tulang kaki. Mbak Yuli orangnya tomboy abis. Suka bikin heboh diruangan. Dia ditangani oleh bedah orthopedi
Nchi nama aslinya Sri. Dia anak nya masih SMU, suka dandan, centil dan gaul abis. Dia abis operasi lepas pen. Dulu dianya pernah kecelakaan yang akhirnya patah tulang pada kakinya. Dia ditangani oleh bedah orthopedi juga.
Ibu sri, asalnya dari Tegal. Ibu masuk ke RSCM karena dia sempat mau bunuh diri. Dia sempat motong tangannya pake golok. Menurut cerita dari suster tangannya dulu hampir putus. Akhirnya dengan kepandaian dokter vascular dan orthopedi mereka menyambung pembuluh2 darah yang sempat terputus. Dia di operasi sampai 3 x. Ibu sri orangnya lugu banget, logatnya juga medok jawa. Orangnya jarang ngomong, tapi gitu ngomong langsung bikin kita tertawa terpingkal2.
Akhirnya Nchi hari Senin dah disuruh pulang dan melanjutkan pengobatannya dengan rawat jalan. Dan hari itu juga diganti oleh Rahma. Dia pasien bedah plastic. Dia mo operasi bekas luka bakarnya. Dia seumuran ma aq. Aq, Rahma dan mba Yuli langsung nyambung. Kata nya rahma mo di operasi tanggal 22 Juli 2008. Tapi dia baru masuk tanggal 21 Juli 2008. Padahal harusnya dia mesti ikut ke ronda pagi, supaya bisa di rapatin pada laporan jaga. Ternyata aq ma rahma sama2 ga jadi di operasi. Alasan q ga jadi operasi yaitu karena alat pembor nya tiba2 aja rusak. Jadi harus di service. Dan q pun ditawari oleh mereka untuk nunggu di RS ato pulang cuti. Q memutuskan untuk tetap stay disitu.
Tanggal 25 q dapat kabar gembira dari Tzu Chi. Q di approve dan untuk selanjutnya biaya pengobatan q dibantu Tzu Chi. Ternyata ada hikmahnya q batal operasi tanggal 22 Juli 2008. Ternyata Tuhan bener2 sayang ma aq. Disaat2 q gi bingung masalah biaya pengobatanq selanjutnya, ternyata q dikasih hadiah dengan bantuan dari Tzu Chi. Oia hari itu bukan kabar gembira buat q aja, hari itu juga Rahma akhirnya jadwal operasi begitu dokter tau kalo Rahma ternyata pakai umum. Karena kalo pakai umum biaya di gedung A mahal. Setelah operasi rahma masuk ICU 2 hari. Q kesepian banget ga ada Rahma. Q disitu ngobrol ma Yulianah pengganti mbak Yuli. Yulianah korban dari kecelakaan. Dia patah tulang dan harus dipasang pen. Ibu Sri orangnya suka nya tidur dan jarang ngobrol sie..
Begitu Rahma balik dari ICU q seneng banget . Tapi q kasian sekaligus lucu begitu liat posisi dia. Kakinya harus ditekuk dan ga boleh gerak ato geser selama beberapa hari. Hal yang paling lucu yaitu pada saat dia mo buang air besar. Disitu Cuma aq pasien yang bisa jalan. Yulianah ma ibu Sri ga bisa jalan karena tangannya di infuse. Mereka pada berbau2 ria sedangkan aq bisa keluar dari ruangan. Kali itu q ga bantu rahma karena ada suster yang jagain dia. Ruangan di Gedung A pakai AC, dan gara2 rahma, bau menyengat pun susah banget ilangnya. Kacian deh yang ga bisa jalan. Hehehe...
Q tanggal 31 Juli 2008 akhirnya di operasi juga, yaitu Rekonstruksi Maksila dengan menggunakan plate dan donor tulang iga, dan jaringan dari tangan kiri oleh Bedah Plastik ( dr. Enrina Sp.BP, dr. Parintosa Sp. BP dan semua Tim plastic ) di RSCM. Waktu itu q dioperasi selama 12 jam dan q masuk ICU selama 5 hari.
Sebenernya masuk ICU merupakan hal yang paling menakutkan bagi aq. Tapi mau gimana lagi, itu karena kondisi q mang bener2 ga berdaya. Q sering banget dengar perawat2 dan dokter bilang ke aq untuk tarik nafas tiap kali alat yang terpasang di tubuh q mendeteksi kali tekanan darah q turun dan q ga bisa bernafas. Q dipasangin selang nafas di hidungq, didadaq terpasang pendeteksi jantung, tangan kanan dan dadaq terpasang infus. Kali ini q merasakan sakit yang luar biasa, ga seperti operasi2 sebelumnya, karena ada 4 tempat yang abis dibelah, antara lain:
• Pipi kananq abis operasi untuk rekonstruksi maksila
• Tangan kiriq terbalut elastic verban bekas pengambilan donor untuk langit2
• Di bawah payudara kananq ada bekas operasi pengambilan iga untuk donor maksila
• Lipatan pahaq ada bekas pengambilan daging yang dipindah ke tangan kiriq.
Posisi q setelah operasi adalah kaki kiri mesti ditekuk, supaya hasil operasi yang dilipatan paha ga belah. Ternyata q merasakan yang dirasakan oleh Rahma, bedanya q Cuma 1 kaki aja, sedangkan Rahma kedua kakinya.
Akhirnya setelah kondisi q stabil dan q bisa bernafas sendiri, dan alat bantu nafas q dilepas juga. Menurut istilah kedokteran namanya intubasi. Saat2 itu adalah saat yang menyakitkan, tapi lebih sakit dan tersiksa lagi kalo masih pake alat bantu nafas di hidungq. Di dada rasanya ada yang ganjal dan sangat sakit, jadinya q jadi sering batuk2.Dan kalo dah batuk dada semakin nyeri, berhentinya lama banget.
Setelah 5 hari di ICU akhirnya aq balik lagi ke Gedung A. Pada saat itu q baru pertama x merasakan manfaatnya dapat bantuan yayasan Tzu Chi. Maksudnya mereka membantu biaya perawatan q di ICU, yang mana biayanya sejumlah 6 jutaan utuk perawatan selama 5 hari, ASKES Cuma membayar beberapa ratus ribu saja. Kalo ga ada Tzu Chi, q pasti bingung bayar dari mana. Coz trus terang, ortu dah ga ada uang untuk biaya pengobatanq. Mereka masih ada tanggungan hutang di Bank untuk biaya pengobatanq sebelum2nya, menyekolahkan adik2. Q bener2 bersyukur banget q kenal ma Dwi dan akhirnya Dwi mengenalkan aq ke Tzu Chi. Tzu Chi bener2 yayasan sosial yang dalam hal ini sangat membantu q.
Setelah 1 minggu pasca operasi, q akhirnya dibolehin pulang. Tapi q harus menjaga posisiq. Posisi kaki dan perut harus ditekuk max 90 derajat. Supaya jaitan di lipatan paha ga rusak. Oia..ternyata punya 1 tangan itu bener2 susah n gak enak. Apalagi saat mo minum dalam posisi q masih pake NGT. Q jadinya membutuhkan bantuan dari orang lain untuk pegangin gelas dan selangnya pada saat q kelaparan.
2 minggu setelah operasi akhirnya tanganq dah lumayan enakan. Karena gips yang semula di ikatkan ditangan dah di ambil dan jadinya ga berat. Dan juga NGT q dah bisa dilepas. Q seneng banget karena q dah dibolehin latihan makan pake mulut. Setelah sekian bulan lamanya gitu loh.. Bener2 suatu kenikmatan tersendiri makan dengan mulut. Qt jadi bisa merasakan rasa makanan dan minuman. Walopun dah boleh makan lewat mulut q tetep ja kesusahan. Coz makanan dan minuman sebagian ada yang tumpah dan keluar. Tapi q seneng banget kok dah bisa makan. Alhamdulillah...

Me n sick 8 " Rekonstruksi mandibula"


Tanggal 22Mei 2008 masuk untuk di rawat. Tapi kali ini bukan dirawat di IRNA A lt.4. Melainkan di Gedung A Public Wings Lt 4. Cari ruang di Gedung A susah, kalo di surat pengantar rawat inap ga ada tulisan mo di operasi kapan ga bisa masuk. Jadinya kita ga dilama2in tinggal di Rumah sakit. Sekarang ga ada unsur masuk dengan istilah “uang kopi/rokok”. Gedung A ini merupakan pengganti dari IRNA A, IRNA B dan cendrawasih..Pokoknya kondisi disini yang kesannya 180 derajat dari IRNA A. Tempat tidurnya masih baru2, ga jelek kayak di IRNA. Sekamar masih 6 orang, bedanya tiap kamar ada kamar mandinya. Udah gitu kamar mandinya pake shower dan toiletnya pake wc duduk. Dan yang jelas lebih bersih dari IRNA. Bedanya lagi peraturan disini ketat banget. Mo masuk ke gedung aja mesti ninggalin KTP itupun harus dengan alasan yang tepat, kalo gak gak boleh masuk. Jam kunjung pasien senin-jumat 16.30-18.30 dan kalo sabtu-minggu/hari libur ditambah jam 11.00-13.00. Dulu di IRNA pasien boleh ditungguin setelah operasi, tapi sekarang ga boleh. Karena semua dirawat oleh perawat. Kecuali pasien tersebut punya katru tunggu. Dan kartu tunggu Cuma bisa diperoleh kalo pasiennya bener2 butuh ditunggu misalnya : pasien payah dan orang tua.

Waktu aq masuk bulan itu, belum semua pasien dari IRNA di pindah ke gedung A jadinya masih ada ruangan2 kosong. Q sekamar dengan mbak Resti, ibu Eti, Ella dan beberapa orang lagi yg q dah lupa namanya.

Mbak Resti..waktu itu dia pasien ortho, dia mo operasi lepas pen. Dulu dia bis kena patah tulang karena bis kecelakaan. Mbak resti orangnya ramah, suka usil dan tapi nyenengin deh kalo ma dia. Kalo q ngomong n ngeluh ma dia, dia selalu member masukan2 bahwa qt masih harus bersyukur. Karena masih ada yang lebih parah dari kita. Q selalu diingetin “walo Lisa sakit kayak gini, tapi kerjaan ga di PHK kan?”.Mbak Resti orang yang tau dan paham ma omonganq yang agak kurang jelas bagi yang lain. Intinya dia sebagai penterjemahq.

Ibu Etty.. dia juga seorang PNS di DISHUB. Dia sakit penyumbatan pembuluh darah pada kakinya. Dia operasi udah berkali2. Dia yang paling lama diantara kita. Q suka ngerjain dia kalo pas gi jalan ke toilet. Q suka ngatain” klo jalan yang bener dunk..jangan dibuat2..” Kalo dah gitu kita pada ketawa karena satu ruangan kakinya pada sakit semua.

Ella..Kerjaannya nangis melulu. Padahal belum diapa2in. Dan semenjak mbak Resti pulang, ibu Ety selalu ngerjain n usilin dia. Kalo dah kumat usilnya, q Cuma bisa iyain aja sampe Ella nya kirain beneran.

Tanggal 28 Mei 2008 akhirnya datang juga. Hari ini q menjalani operasi Rekonstruksi Mandibula dengan menggunakan plate dan donor tulang kaki oleh
1. Bedah Plastik dengan konsulen dr. Enrina Sp.BP dan semua Tim Plastik( dr Eko, dr Tompi, dr Riza, dr Huntal, dr. Utama, dr. Ali, dr. Henry, dr Oky, dr Meidy)
2. Prostodontis FKG UI (drg. Jonan, drg. Desy)
3. Orthodontis FKG UI (drg. Novan dan drg. Yovela) di OK central RSCM.

Waktu itu q operasi lama banget yaitu 16 jam dan karena operasinya lama akhirnya q masuk ke ICU selama 3 hari. Waktu itu q ditungguin ma bapak, mas Win n cicie. Kebetulan waktu itu kakakq yang di Kalimantan datang dan ikut nungguin aq di sini.
Setelah q keluar dari ICU q merasakan sakit banget pada kaki kananq yaitu kaki yang tulangnya dipake buat donor ke mandibula. Dr Riza menyarankan posisi kaki kanan harus ditinggiin, supaya aliran darahnya gak mampet. Dan juga pergelangan kakiku digerakin dikit2, supaya ga kram. Waktu itu yang megang aq diruangan adalah dr Riza dan dr Oky. Menurut yang dibilang dr Eko, dr Riza juga lulusan dari UNDIP. Dr Riza orangnya perhatian banget, serasa q dimanjain ma bapak. Coz orangnya kebapakan banget. Dan dr Oky waktu itu orangnya masih asal2an, jadi sering kena marah dr Riza kalo dia melakukan kesalahan dalam menangani pasien. Tapi sekarang dr Oky dah canggih kok.. Oia..dulu dr Oky orangnya paling males banget ngomong. Waktu itu q sempat ngrumpiin ma Eka kalo q sedang di pegang ma dokter yang paling males ngomong. Eka pun penasaran siapa orangnya. Tapi setelah q tau nama dan kenal lebih lama ma dr Oky orangnya lain dari sebelumnya. Dia orangnya baik dan ramah juga.hehehe…

Tanggal 5 Juni 2008 q dah dibolehin pulang. Tapi kakiq lum boleh jalan sendiri. Q harus pake tongkat. Q baru ngrasain ternyata jalan pake tongkat itu susahnya bukan main dan harus sabar. Karena kalo ga pelan2 bisa jatuh. Q baru ngerasain betapa susahnya kalo kaki qt sakit. Saat2 paling susah yaitu saat mo ke toilet dan pingin buang air. Kebetulan di kontrakanq pake wc jongkok. Jadi krasa banget sakitnya karena kakiq yang kanan ga bisa di tekuk.


3 minggu pasca operasi q akhirnya merasakan kenikmatan untuk bisa jalan. Jalan ga pake tongkat. Walo emang kaki masih sakit, tapi lumayanlah dibandingkan dengan kemarin2. Waktu itu q kontrol ditemani ma cicie, dwi dan ivo.Mereka dengan sabar menemani aq jalan pelan2.


Saturday, February 7, 2009

Opung Remina Q

Opung Remina sudah meninggal bulan Agustus 2007. Q bener2 sedih banget waktu mendengarnya. Opung kena kanker pada mandibula (rahang bawahnya). Pertama kali q kenal waktu q maw biopsy di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, sedangkan opung sedang menjalani kemotherapi. Opung berumur 70an tahun, dia kurus banget. Dari dia pula q ada semangat untuk sembuh, selain aq masih banyak lagi orang2 yang meniru semangat beliau. Kebanyakan orang tiap kali kemo ga doyan makan n minum. Tapi beliau beda, walopun mual2, tapi tetep dipaksain memasukkan susu ensure ke perutnya.
Susu Ensure, untuk orang sakit susu itu bisa jadi pengganti makan. KArena kandungan suplemen di dalamnya sangat lengkap. Q dah membuktikannya selama 1 tahun 3 bulan. Selama itu q selalu mengkonsumsi susu ensure saja karena saat itu gak memungkinkan q makan makanan yang lain. Tiap hari q minum 7-10 gelas @ 250 ml. Dan selama q konsumsi susu itu stamina q tetep OK. N Gak suka Drop. Setelah q dah gak pake NGT q mencoba untuk pindah pemakaian susu ke susu yang harganya lebih murah. Tapi sejak saat itu q jadi sering lemes, dan suka drop. Dan aq pun memutuskan untuk kembali lagi ke ensure lagi.
Kembali ke Opung lagi yah..
Maida juga meniru semangat opung Remina. Waktu itu Maida abis operasi. Hampir tiap hari dia marah marah, ngambek karena ga bisa ngomong, makan dan minum seperti biasa. Akhirnya diapun minum susu ensure utuk suplemen tubuhnya. Awalnya emang gak mau, tapi lama2 setelah melihat opung diapun mau juga. Opung tempat tidurnya tepat di depan Maida. Oia..opung jarang banget ngomong sama qt2, bukan karena opung sombong, tapi itu karena opung gak bisa bahasa Indonesia karena dia batak tulen. Opung kalo ngomong cuma pakai gerakan aja. Kalo qt ga paham mbak Murni anaknya yang paling setia menemani dia akan menterjemahkan.
Setelah biopsy q pulang lebih dulu daripada opung karena kemotherapi nya masih kurang 2 hari lagi, dan q ketemu opung pada saat q masuk mo operasi bulan April. Waktu itu opung juga mau operasi pengangkatan tumornya. Kali ini kita ga sekamar lagi, opung dapat ruangan disebelah ruanganq. Q sering banget main ke tempat opung dan ngrumpi bareng-bareng ma orang2 situ. Waktu itu q di operasi duluan dan opung 3 minggu setelah aq.
Jadi setelah q agak mendingan bisa liat keadaan opung saat itu. Ternyata opung juga rekonstruksi dengan plate pada mandibulanya. Dia pake plate kayak aq dan ditambah lagi dia pake donor kulit dari dahi dia untuk menyangga platenya.Para dokter dan suster menyebutnya lontong,karena penyangganya emang mirip bentuk lontong , ini Cuma sekedar buat candaan biar waktu ronda ga tegang.
Sekali lagi aq pun pulang lebih dulu dari Opung, sebelum pulang q pamitan ke semua orang baik dikamarq maupun di kamar opung. Q bener2 merasa kehilangan pada saat itu. Kehilangan saat2 bersama mereka. Dan hari itu q juga sekaligus takut. Takut untuk pulang dengan wajahq yang kayak gini. Saat itu q pakai NGT dan masker pada mukaku untuk menutupi wajahq yang dah cacat. Dan juga untuk menanggulangi air liur yang selalu keluar dari mulutku. Karena waktu operasi separuh rahang atas dan bawahq sebelah kanan di amputasi, jadinya q ga bisa menutup mulutq.
Q keluar dari RSCM dengan hati deg2an. Tapi q berusaha menutupi rasa maluq. Q takut ortu q sedih melihat aq malu menghadapi dunia luar. Tapi kayaknya mereka tau juga, tapi q pura-pura ga tau. Q pulang ke kosan q di cipulir. Temen2 kos langsung pada nengok ke kamarq, saat itulah q merasa jadi Elisa yang lain, yang punya kelemahan. Mereka bisa ngomong dengan enak, sedangkan aku ngomong aja mesti nuis dulu. Dan Saat itu pula q merasakan lebih enakan ngomong dari pada nulis. Karena ada sebagian orang yang gak paham dengan tulisanq. Tapi seteah q ingat lagi opung remina, q merasa lebih bersyukur lagi karena aq masih bisa menulis untuk berkomunikasi dengan yang lainnya. Sedangkan opung dia but abaca tulis. Beliau ga bisa membaca maupun menulis. Jadi setelah operasi baik keluarga maupun dokter susah untuk berkomunikasi. Saat itu opung juga ga boleh dang a bisa ngomong untuk sementara waktu. Tapi Opung tetep dengan semangatnya untuk sembuh walopun usianya sudah lanjut.
Setelah operasi q kira opung dah sembuh total, tapi tidak.. Donor kullit dan dagingnya mengalami infeksi dan mulutnya jadi mengeluakan nanah. SAat itu opung sudah tidak pakai NGT sedangkan aq masih setia dengan NGTq. Awalnya q merasa iri karena opung cuma pakai NGT lebih sebentar dari aq, tapi setelah melihat keadaan opung yang kena infeksi q jadi merasa lebih beruntung dan q kasian banget melihatnya. Q pun menyarankan ke Mbak Murni bagaimana kalo opung dipasang NGT lagi, sebab kalo gak gitu ga ada nutrisi masuk ke perutnya, karena mulutnya kena infeksi. Dan akhirnya dari saranq disampaikan ke dokter dan opung pakai NGT lagi.
Dan untuk ke sekian kalinya q ketemu ma opung lagi, yaitu di bagian radioteraphi. Q disarankan untuk radiasi untuk membunuh akar2 tumor, terutama yang ada di belakang mata kananq. Q waktu itu pakai ASKES jadi q bisa milih dokter spesialis nya dan juga bisa cepet dapat jadwal yaitu mulai tanggal 27 Juli 2007 dan berakhir tanggal 9 Agustus 2007. Dan saat itu q dapat konsultasi dan pemantauan dari dr. Nana Sp. Rad. Sedangkan opung karena pakai GAKIN terpaksa harus antri dan Cuma dapat dokter yang masih belajar dan belum spesialis. Opung dapat jadwal radiasi bulan Agustus 2007. Dan karena gak mau nunggu lama di Jakarta opung minta pulang kampong dulu. KArena di Jakarta dia merasa ga nyaman dan sering mimpi yang menakutkan. Itu kata mbak Murni. Tapi waktui mbak Murni menjemputnya lagi untuk dibawa ke Jakarta untuk radiasi, ternyata opung sudah ga kuat dan beliau meninggal dengan membawa penyakitnya itu. Q bener2 sedih banget.. Opung dah kayak nenek bagiq. Q suka banget ma keluguan opung, canda opung yang mesti ditranslit mbak Murni.
Opung Remina..
Semoga Semua Amal kebaikanmu diterima Tuhan
Dan semoga Opung gak merasakan sakit kayak dulu lagi..
Semoga opung bahagia di Sisi Nya..
Terimakasih opung…….

Me n sick 7 " Goes to Bedah Plastik"

Akupun akhirnya pergi ke swadana bedah plastic untuk konsutasi mengenai penyakitq. Begitu sampai di swadana bedah plastic RSCM q disarani ma suster disitu untuk konsutasi ke dr Enrina Sp. Bp. Begitu dengar nama tuh dokter q langsung teringat ma Reni, dia yang nangani Reni juga. Tapi saat itu dr Enrina gi gak praktek disitu, karena jam prakteknya hari Senin ma Kamis. Jadi q disuruh hubungi dr enrina sendiri untuk ketemuan n bikin janji. Q pun dikasih selembar kertas yang bertuliskan no hp dr Enrina. Dalam perjalanan pulang ke rumah aq langsung sms ke dia. Dia Tanya posisiq ada dimana? Awalnya q disuruh nemuin dia di Global Kuningan. Tapi setelah tau posisiq q disuruh temuin dia di Brawijaya Women n Children Hospital di Kemang. Dianya suruh aq ketemu dia jam 16.30. Tapi sebelumnya q disiruh daftar dulu untuk bikin janji ke rumah sakit itu. Q pun bikin janji via telp.
Ga disangka, sore itu ujan deres banget. Q mencoba untuk menerjangnya.Q pun jalan ke jalan raya dan nunggu taxi lewat. Setelah ½ jam ada taxi aq pun masuk ke dalamnya. Seperti biasa Cipuir terkenal ma macetnya udah gitu ujan lagi. Q 1 jam didalam taxi dengan jalan yang macet dan ga bergerak sama sekali. Setelah diselidiki ternyata seskoal banjir dan ternyata kendaraan yang rendah ga bisa melewati, termasuk taxi. Aq pun bayar sia2 dan akhirnya q pindah ke kendaraan umum yang lumayan tinggi. Saat itu 69 aja ga brani lewat, mereka pada balik lagi ke ciledug. Q terpaksa naik 63 dan turun di ratuplasa. 1/2 jam q nunggu taxi ga ada juga taxi kosong. Duh..q bener2 telat dari janji. Q langsung sms dr Enrina. Ternyata dia masih nunggu aq. Katanya q ditunggu sampai jam 18.30. Kalo aq ga datang dianya langsung cabut.
Karena takut telat aq akhirnya naik ojek, kata tukang ojek dia tau letak tuh RS, tapi setelah q naik tuh motor ternyata ketauan bo'ongnya kalo dianya ga tau mana itu Kemang. Pada saat itu juga kali pertamanya q menuju ke daerah Kemang. Akhirnya qt pun nanya2. Saat itu gerimis rintik2, lama kelamaan karena ga pakai jas ujan, bajuq pun basah. “Duh…tar gimana kalo ketemu ma dr enrina dengan basah kuyup gini.kan malu…”batinq.
Akhirnya q sampai di Brawiyaja Women n Children juga, setelah q bayar tuh ojek, q langsung masuk. Tapi…ternyata salah tempat…Itu bukan Rumah sakit yang q maksud. Sial…bener2 sial deh..Setelah q nanya ke satpam situ, q disuruh naik angkot di depan aja. Tar bilang aja ke kernetnya, pasti pada tau.
Akhirnya setelah 15 menit q nunggu datang juga angkotnya. Full penumpang, aq ga dapat tempat duduk. Begitu naik q langsung bilang mo ke Brawijaya Women n Children Hospital. Lalu kernet bilang” Ooo RS Brawijaya ya..deket kok..tar dikasih tau..”
Begitu sampai di tempat yang q tuju, q pun ke petugas situ untuk konfirmasi janji. Dan akhirnya ketemu ma dr Enrina. Q langsung bilang” Alhamdulillah..akhirnya ketemu juga …”. Dalam hati q bener2 kaget, ternyata dugaanq tentang dr Enrina salah. Kirain yang namanya dr Enrina udah tua, ternyata dianya masih muda, cantik, energik, tinggi dan yang ga diragukan lagi “Pinter” pastinya.Oia dia juga ramah banget, kalo senyum…alamak jadi makin sempurna deh…Q heran kok ada yah orang yang kayak dr Enrina ini. Kalo aq cowok pasti q dah naksir dia kali yah…hehehehe
Dr Enrina langsung Tanya koq basah gini? mang tadi naik apa? Q bilang aja ojek. ABisnya yang bikin q basah2an gara2 naik ojek. Setelah dr Enrina memeriksaq dianya Tanya alasanq kok baru sekarang ke bedah plastiknya harusnya dari awal langsung ke bedah plastik. Q bilang aja sebelumnya ga tau kalo fibrous dysplasia bisa ditangani ma bedah plastic, jadinya karena taunya tumor ya langsung ke bedah tumor. Dan baru tau setelah kenal ma Reni. Akhirnya memutuskan untuk pindah ke bedah plastic. Lalu dr Enrina pun menyuruh aq memutuskan aq untuk memilih antara bedah tumor ato bedah plastic, dan q langsung bilang pingin ke plastic biar ada perbaikan. Dan dr Enrina nyuruh aq untuk bikin surat pernyataan kalo q pingin pindah tanpa paksaan. Dari situ q disarani untuk pake askes aja, karena biayanya yang tar dikeluarkan mahal. Dia pun telp ke salah satu temen dia dan abis itu q besoknya diisuruh ke FKG UI untuk nemuin temennya untuk cetak obturator dulu.
Keesokan harinya q nemuin drg Lia di FKG UI, dari situ ternyata drg Lia mengoper aq ke drg Jonan dan drg Desy. Kedua dokter gigi2 ini baik2 dan ramah banget. Setelah q dicetak qt pun tuker2an no hp untuk menghubungiku tar kalo cetakannya dah jadi. Mereka juga minta no hp dr Enrina, sebab untuk membicarakan masalahq nantinya.
Setelah dr. Enrina ketemu ma drg Jonan dan drg Desy, ternyata q mesti dipakein alat dulu sebelum operasi, Dan yang masang alat itu adalah bagian orthodontis. Q pun dibawa ke bagian orthodontis. Disitu q kenal ma drg Novan dan drg Yovela. Mereka 3 tahun lebih tua dari aq. Dan mereka juga ramah banget.
Awalnya dr Enrina yang ke UI akhirnya orang FKG UI ganti diundang di acara meeting bedah plastic. Q juga disuruh hadir, Cuma untuk setor muka, supaya dokter tau yang nantinya dioperasi itu apa. Waktu itu datang agak cepat, rapat belum mulai, aq pun nunggu di depan ULB. Setelah beberapa dokter pada masuk, aq pun dipanggil dr EKO. Dia memberi tau aku untuk jangan takut dan kaget karena di dalam banyak dokter. Waktu q masuk pertama kali yg q liat adalah sosok penyanyi yang sering muncul di TV. Tidak lain tidak bukan adalah dr Tompi atau dr Teuku. Dia duduk di deretan kursi depan. Mereka semua melihat kondisiq. Malu sie.. tapi sekali lagi ngapain malu ma dokter? Kan pengen sembuh.
Setelah itu q disuruh keluar dan nunggu hasil pembicaraan mereka di ruang tunggu. Dari hasil pembicaraan tadi, q ditetapkan untuk operasi tanggal 28 Mei 2008. Tar 1 minggu sebelum nya q disuruh ke cipto untuk urus toleransi operasi.

Me n sick 6 "Radioteraphi"

Saat itu setelah q menjalani operasi up fixasi dengan drg Dwi, q merasa senang banget karena q bentar lagi bisa buat cetak gigi palsu. Tapi ternyata hal itu tidak terjadi. Q kecewa banget, karena pada saat itu dari drg Grace bilang kalo cetak giginya nunggu setelah radiasinya selesai. Karena takutnya nanti bentuknya berubah ubah. Dan drg. Grace menyarankan untuk datang buat cetak yaitu 1 minggu setelah radiasi berakhir.
Q pun akhirnya menjalani radiasi selama 30 kali di radioterapi di RSCM. Waktu itu q pakai ASKES bayarnya kalo dibuletin 4 jutaan. Bayar itu udah termasuk dari jasa sinar dan konsultasi dengan dr. Nana. Q dapat jadwal untuk mulai sinar tanggal 27 Juli 2007. Sebelumnya q dimoulding dulu, yaitu cetak mukaku untuk dibuatin topeng. Topeng itu nantinya dipakai pas teraphi.
Saat mo teraphi q takut banget, q takut nanti didapalm diapa2in dan q juga takut dari orang2 efeknya jadi mual2, kulit item dan ada juga orang yang biz radiasi jadi kena kanker lain di tubuhnya. Karena sinar menggunakan sinar X yang sangat berbahaya. Tapi setelah q jalani ternyata ga menakutkan seperti yang ada dalam bayangan q.
Terapi dilakukan setiap hari kecuali hari sabtu dan minggu. Setiap lima kali sinar q mesti chek hemoglobin di lab. Alhamduliah hemoglobin selalu stabil, karena selain minum susu q juga rajin minum jus beet root, tomat dan wortel. Kebetulan q sinar/ radiasinya dapat sore hari, jadi pagi harinya q kerja dan pulang jam 2.30 dari kantor untuk teraphi. Q pergi ke RSCM awalnya naik taxi dianter temen. Abis itu q dianter Widi/Dedi temen kantorq pakai motor. Karena q merasa gak enak dan kasian ma mereka yang biz nganter aq pasti kecapekan q akhirnya berangkat sendiri pakai taxi. Q memilih pakai taxi karena awalnya waktu itu q merasa minder. Setelah rasa minderq dah ilang q memiih pakai taxi cuma kalo pas kondisi tubuhq yang lemah. Selain itu q naik kendaraan umum. Kondisi tubuhq lemah sejak sinar ke 10. Jadi mual2 dan lemes banget. Untungnya q saat itu pakai NGT, jadi masih bisa ada nutrisi yang masuk ke perut. Diantara orang2 yang sinar di RSCM kebanyakan gak ada nafsu makan. Tiap dimasukin makanan langsung muntah. Selain itu q juga jadinya sering diare. Waktu q biang ke dokter katanya itu efek sinar.
Pada hari ke 17 q mengalami infeksi pada pipiq, pipiq jadi bengkak dan daerahg dekat mataq ada benjolan. Setelah minum antibiotic keluarlah nanah dari benjolan itu. Gak di situ saja, di dagu kanan q juga keluar nanah. Akhirnya q istirahat dari sinar untuk 3 hari, dan setelah itu q mulai lanjutin jadwal sinar. Waktu itu q bener2 takut kenapa seteah sinar jadinya begini, tapi setelah q Tanya dr Nana, ternyata dengan keluarnya nanah itu malah bagus, karena dengan begitu penyakit ga numpuk didalam.
Setelah sinar ke 21an separuh wajahq jadi agak item itu juga merupakan salah satu dari efek sinar. Selama sinar mukaku ga boleh kena air, dan kena sinar matahari. Jadi q mandi Cuma separuh badan aja. Dan kalopun keramas q mesti hati2 supaya ga kena mukaq.
Akhirnya hari terakhir sinar datang juga, q senang banget. Setelah dapat surat dari dr Nana q kembali control ke dokter bedah tumor.

Sunday, February 1, 2009

me n sick 5

Tanggal 6 Juni 2007 q control ke poli bedah tumor, q ketemu ma dr Suyatno Sp.B. Karena beliau sudah lama gak tau perkembangan q jadi harus mempelajari status dulu. Setelah dibaca beberapa saat dan melihat mulutq, q langsung dikonsulin ke poli bedah mulut untuk control fixasi. Waktu itu q mengeluh iketannya agak kendor.
Sesampainya di poli bedah mulut q dikomplain karena q pasien bedah tumor kok control kesini. Duh..bener-bener waktu itu q pingin jerit, pingin q bisa ngomong. Tapi q gak bisa. Orang yang nganter aq yaitu Lalan, dia orangnya pasif banget ga mencoba membantu aq untuk ngomong. Akhirnya q ga perduli walopun mereka dah ga mo melayani q tetep aja disitu sambil mencoba untuk menulis sesuatu.
DAlam tulisan q menjelaskan klo waktu itu dokter tumor, dokter bedah mulut dan prosto bekerjasama mengoperasi saya dan yang memfixasi saya itu drg Dwi.
Q memberikan tulisanku ke petugas situ dan drg Timor ikut membacanya. Akhirnya q disuruh duduk di tempat praktek gigi dan beliau memeriksanya. Lalu menyuruh adik kelasnya untuk mengencangkan iketan. Dan setelah itu q disuruh balik lagi kalo ada keluhan lagi dan kalo gak gitu datang pas 3- 4 minggu post fixasi.
TAnggal 18 Juni 2007 q datang ke poli bedah mulut untuk lepas fixasi. Tapi sebelumnya q ke prostho dulu. Dan dr Grace menyarankan setelah dari bedah mulut langsung ke prostho lagi supaya bisa dipasang obturatornya. Q pun ke bedah mulut, pertama q kesitu q ditangani ma koAs. Tapi karena q merasa kesakitan dan koAs disitu ketakutan q langsung diambil alih oleh drg Timor. Setelah fixasi dilepas q langsung ke prostho dan dr Grace langsung protes kok kawatnya ga diambil semua. Akhirnya pak Kalis langsung ke bedah mulut untuk complain. Dan solusinya harus diambil dengan dibius local. Tindakan dilakukan di ruang OK. Q langsung dikasih jadwal hari selasa, yang menangani aq drg Dwi, drg Grace dan Pak Kalis. Q bener2 penasaran mana yang namanya drg dwi.
Tanggal 19 Juni 2007 q nunggu drg Dwi datang, q nunggu didepan poli bedah mulut. Q bener2 penasaran banget mana yang namanya drg Dwi, dan setelah nunggu beberapa saat q dipanggil seseorang dan diajak ke OK central. Q bertanya-tanya siapa gerangan nie orang, q merasa pernah bertemu tapi lupa dimana. Gak lama kemudian nongol pak Kalis dan secara kebetulan pak Kalis menyebut nama orang itu drg Dwi. Q jadi ingat kejadian malem hari setelah q operasi fixasi. Iya..bener, ternyata orang yang mengunjungiku malem itu adalah drg Dwi. Begitu sampai di OK central RSCM q disuruh nunggu dulu diruang tunggu, nanti kalo udah dipanggil baru masuk.
Dari dalam OK muncul perawat cowok memanggilq dan memberiku baju steril. Akupun langsung menuju ruang ganti dan baju yang tadinya q pakai q titipin ke adekq lalan. Kali ini q ditungguin Lalan dan Febri temen adekq.
Akupun langsung didorong menuju kamar operasi, di dalam sudah ada drg Dwi dan beberapa koas nya. Mereka sibuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Ada seorang koas yang mendekatiq dan menutup mataq dan sebagian lagi mengikat tanganq. Kali ini aq ga diinfus, Cuma di kasih bius local dengan menyuntikkan obat bius tersebut ke gusi q.
“Elisa, nanti kalo udah ba al bilang yah..”kata drg Dwi sembari terus menyuntikkan obat ke bagian gusi .
“Emm dah ba al ga El?” Tanya drg Dwi sambil menempelkan suatu alat ke gusiq. Dan aq menjawabnya dengan bilang “He- eh” karena q ga bias ngomong lain karena mulutq dibuka lebar pakai alat yang q ga tau namanya.
Sebenerq q takut banget karena mendengar semua yang mereka kerjakan. Kalo dibolehin milih q pingin nya di bius total aja. Tapi ini Cuma operasi ringan jadi ga perlu bius total.
Setelah drg. Dwi melakukan tugasnya pak Kalis dating tepat pada waktunya, tapi beliau datang gak sama drg. Grace. Karena drg. Grace sedang ada pasien. Menurut keterangan Pak Kalis beliau akan segera menyusul. Pak Kalispun langsung beraksi memasangkan obturator ke mulutq. Setelah semuanya selesai drg Grace baru datang dan mengoreksi hasil kerjaan pak Kalis.
Tindakan operasi kecil selesai dan akhirnya penutup mata dan iketan tanganq dilepas oleh salah satu dari mereka. Q lihat drg Dwi sedang menulis laporan pembedahan dan kemudian menuliskan resep obat untuk aq.Dan drg Grace menyuruhq untuk control lagi hari jum’at depannya. Q pun lalu didorong keluar oleh perawat dan sesampainya diluar q dah ditungguin adekq. Setelah q ganti baju q jalan menuju apotek.
Menurut laporan pembedahan yang tertulis di medic record q tanggal 19 Juni 2007 telah dilakukan Up fiksasi oleh Bedah Mulut (drg. Dwi) di RSCM.
Adapun Uraian Pembedahan:
1.Pasien teentang di atas meja operasi
2.A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
3.Injeksi Pehocain pada Rahang atas dan rahang bawah
4.IMF diangkat
5.Irigasi dengan suction
6.Pemasangan obturator
7.Operasi selesai

Me n sick 4

Tanggal 25 April 2007 q pertama kali control setelah q keluar dari dirawat, pergi ke IRNA A lt.4 dulu untuk ambil status, waktu ke IRNA q ketemu ma dr Arza, dia langsung kasih resep NGT, supaya nanti gitu di poli bisa langsung diganti n gak nunggu beli dulu di apotek. Q seneng banget karena q masih diperhatiin ma dokter, karena q merasa waktu di IRNA q dicuekin.
Abiz nebus NGT di apotek IRNA B q ma mama q ke poli bedah n nunggu antrian di panggil pal Jul. Tapi belum dipanggil pak Jul, gitu dr Arza nongol q dah disuruh masuk karena dah ada dr Bahtiar disana. Aq ma mama langsung masuk untuk diperiksa dan dr Arza nanya “ Umurnya berapa?”
“Emm berapa yah..24 kayaknya dok..” mama menjawabnya.
Q pun langsung menyalahkan, dengan bahasa isyarat, lalu dr Arza melihat statusq dan bilang “ Wah.. mo ultah nie..slamat yah..Gimana sih ibu kok ga tau ultah anaknya”
“Abisnya anaknya banyak dok” bales mama.
Dari poli q diajak ke kamar 1 untuk ganti NGT q yang udah lama ga diganti-ganti. Q bener2 takut banget, biznya sakit banget..Q dah membayangkan waktu NGT lama ditarik dari hidungq, srasa semua organ di perutq mau ikut keluar, dada rasanya perih banget dan hidung q juga sakitnya minta ampun.Ini merupakan untuk ke-3 kalinya q ganti NGT.
Dikamar 1 q disuruh masuk ruangan A, suster disitu dah siapin semua peralatannya. Dan gak lama kemudian dr Arza masuk,” Siap ya El..”
“Tunggu…” kataq tapi karena suaraq gak keluar, q pun pake isyarat tangan. Dan ternyata dr Arza tau..
Q berbaring diranjang kamar, sembari itu Q tarik nafas sebanyak-banyaknya, n abis itu q tahan nafas. Dan saat itulah dr Arza beraksi menarik NGT dari hidungq. Sakit banget….
Begitu NGT lama dah keluar semua q tarik nafas sepuas-puasnya samba megang dadaq. Sakit, kait banget…
“ Nah istirahat dulu beberapa menit yah..Tarik nafas dulu.. Ih..kok pake nangis..” Seperti biasa dia kalo ngomong selalu di selingi ngecengin aq.Padahal kan setelah operasi mataku emang selalu keluar airmatanya.Tapi itu yang bikin ngengenin, dokter genit, dokter yang paling nyebelin, dokter yang paling suka TP2 dan dokter yang paling baik tentunya…
Q Cuma bisa bales dia dengan gelengan, coz buku kecilq q taruh ditas.
Setelah beberapa menit dr Arza mulai beraksi lagi, dia membuka NGT baru dari bungkusannya, mengukur panjang NGT yang dibutuhkan untuk sampai ke lambungq dan melumuri NGT itu dengan gel, lalu memasukkannya ke dalam hidungku. Q disuruh asal telan aja, kayak menelan udah supaya NGTnya bisa masuk. Sekali lagi q merasakan sakit bukan main, q sebentar2 terbatuk-batuk. Tiap kali q batuk, dr Arza bilang: “Jangan dibatukin, telan aja El..Pelan-pelan yah..”
Dan akhirnya setelah sampai pada batas pengukuran q disiruh nahan dan dr arza mengikat NGT dengan plester.
“Gimana?”
“Sakit dok..” kataq pakai isyarat mukul2 dadaq.
Lalu dr Arza memeriksa nya dengan stetoskop, memeriksa dadaq dan mengetes aliran NGT dengan meletakkan stetoskop ke lambungku.
“Gak ada masalah kok.tepat sasaran..Abis ini langsung ke poli gigi yah..” katanya sambil nunjukin gaya khas nya yang serba terburu-buru.

Aku ma mama langsung ke poli gigi dan mulut bagian prosto untuk control ke drg Grace. Dan drg Grace menyarankan untuk dilakukan operasi lagi, supaya rahangnya di reposisi biar gak miring lagi.
Kalo ga direposisi katanya bisa berbahaya karena bisa-rahang bisa patah karena posisinya miring. Drg Grace langsung mengundang dokter dari bedah mulut. Dari bedah mulut malah bilang seharusnya dari awal saya harusnya ke bedah mulut saja, karena fibrous dysplasia juga bisa ditangani di bedah mulut. Lalu drg Grace memberi surat pengantar ke dokter bedah tumor untuk joint melakukan reposisi bersama drg Grace dan dokter bedah mulut.
Dari poli gigi q langsung ke poli bedah lagi, tapi dokternya dah pada pulang. Jadi q disarankan seminggu lagi untuk control.

Tanggal 2 Mei 2007 q kembali control ke poli bedah tumor dan dr Bahtiar setuju dengan ajakan joint drg Grace. Lalu beliau langsung memberi toleransi operasi. Setelah seminggu q urus cek darah, rontgen dan penyakit dalam q kembali ke poli bedah tumor dan dikasih surat pengantar rawat ma dr Syarif. Waktu itu q dianter oleh niken untuk nyari kamar di IRNA A. Sekali lagi kesitu, suster2 langsung bilang operasi lagi yah..Karena waktu itu kamar emang sedang penuh akhirnya q dikasih kamar untuk minggu depannya.
Tanggal 17 Mei 2007 pagi q masuk IRNA lagi untuk dirawat. Semua suster langsung “say hi” ke aq. Sebenernya kalo boleh milih q pingin Cuma skali operasi aja, tapi ternyata gak bisa. Keesokan harinya pas ronda pagi, pasukan dokter dokter langsung mengenali aq, terutama dokter yang udah senior. Waktu itu dokter jaga di IRNA A lt.4 dr Irawadi dan dr Syarif.Kali ini yang megang aq di ruangan adalah dr Irawadi. Gitu ronda q langsung dapet jadwal untuk oprasi tanggal 22 Mei 2007. Karena menurut hasil perundingan dengan dokter gigi hari itu mereka ada waktu. Pasien2 disitu yang datangnya lebih dulu dari aq langsung pada iri. Dan dr Irawadipun ikutan heran, kok bisa-bisanya q langsung dapat jadwal.
Tanggal 22 Mei 2007 pagi, dr Bahtiar biang kea q supaya jangan kecewa kalo tiba-tiba q ga jadi operasi. Karena namaq itu masuk ke jadwal operasi ke-2. Q disuruh berdoa aja. Q bener2 deg-degan takut kalo q ga jadi operasi, tapi ternyata Allah emang menghendaki hari itu q operasi. Yang tadinya q masuk ke jam ke -2 ternyata q masuk ke jam pertama, karena ada pasien yang batal operasi. Operasi kali ini q ga didampingi ortu. Cuma ada adekq cici ma lalan dan temanq ivo serta Nuy. Dan ga disangka ternyata atasanq bpk Sarimin datang juga. Coz q dengan suaranya waktu q setengah sadar waktu q biz op. Saat itu q mesti ditranfusi karna Hb q turun.
Malam harinya ada seseorang yang menengokku, q ga tau siapa, yang jelas tuh orang cakep dan dari gaya bicaranya kayaknya seorang dokter deh. Tapi q ga tau itu dokter siapa. Dia memeriksa mulutku dan member tahu kalo sementara emang gak boleh ngomong karena giginya di fixasi.
Pagi harinya pas ronda pagi dokter2 datang, dan setelah mengecek keadaan pasien dan dokter senior memberi pertanyaan ke dokter junior mereka mengitariku. Diantaranya dr Syarif, dr Irawadi, dr Bajaji, dan dr Bahtiar.
Q langsung nulis pesen” Dok sakit.. laper…” mereka langsung pada ketawa. Biznya dari kemarin q ga makan baik lewat mulut (ga mungkin, kan sakit) atopun lewat NGT.
Dr Bahtiar menyarankan ke dr Irawadi untuk mengambil sumbatan kasa dimulutku kalo emang darahnya udah bener-bener ga keluar lagi dan menghisap cairan perut lewat NGT dan memperbolehkan q untuk minum susu. Karena ga tau masih keuar lagi apa ga darahnya, jadi dr Irawadi mengambi kasa lama dan menggantinya dengan yang baru, sebelumnya mulutku dibersihkan dengan menggunakan alcohol dan betadin. Seperti biasa setiap abis operasi q selalu sakit batuk, itu karena masih pengaruh obat bius. Suster salmi langsung mengambil alat untuk suction, supaya kalo pas aq gi mo keluarin riak-riak sisa bius bisa di serap oleh suction.
TAnggal 28 Mei 2007 pagi q dah selesai mandi dan menunggu dokter pada ronda, waktu itu q dikagetin dengan kedatangan dr Arza. Dia sengaja lari dari t.3 untuk menengok aq bentar, itu katanya. Dia langsung melihat keadaanq bentar dan melihat status. Abis itu dia langsung kabur lagi. Dasar dokterq yang satu itu emang orangnya selalu melakukan sesuatu serba terburu-buru. Tapi q seneng banget, karena dianya masih inget ma aq dan menyempatkan waktu sibuknya untuk menjenguk aq. Ternyata hari itu q boleh pulang. Q seneng banget sebelum q pulang q sempat ketemu dr Arza walopun cuma sebentar.

Menurut Laporan pembedahan yang sempat q baca, 22 Mei 2007 dilakukan Operasi Reposisi IDW dan plate mandibula (fiksasi rahang atas dan bawah) oleh Bedah Tumor (dr Bahtiar Sp.B , dr Enos Sp.B), Bedah Mulut (drg.Dwi) dan Prostodontis (drg. Grace) di RSCM.
Adapun uraian Pembedahan:
1.Pasien telentang dalam GA
2.Prosedur A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya. Kemudian dilakukan insisi intraoral di gingival sepanjang 12 cm
3.Plate dilepas, granulasi dibagian mandibula di eksisis
4.Diakukan oklusi gigi seoptimal mungkin
5.Dipasang Inter Dental Wiring (IDW)
6.Pasang pate mandibula disesuaikan dengan sisa mandibula
7.Plate mandibula di fixasi dengan 7 buah kawat
8.Luka Bucco ginggiva dijahit
9.Operasi selesai